Ini Alasan Rupiah Tinggalkan Level Rp 13 Ribu Per Dolar AS
Pergerakan nilai tukar rupiah terus mengalami penguatan dan meninggalkan level Rp 13.000 per dolar AS.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terus mengalami penguatan dan meninggalkan level Rp 13.000 per dolar AS.
VP of Market Research FXTM Jameel Ahmad menjelaskan, pergerakan rupiah yang cukup bergairah akibat beberapa sentimen positif, baik dari dalam negeri maupun faktor global.
Sentimen pendorong dari dalam negeri, kata Jameel, adanya komentar dari Deputi Gubernur Bank Indonesia yang menyatakan bahwa laju rupiah memiliki penguatan lebih dalam lagi dan mengakibatkan minat beli.
"Selain itu, hasi positif program pengampunan pajak, turut mendukung arus masuk rupiah," ujar Jameel di Jakarta, Selasa (4/10/2016).
Dari data Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, penerimaan program pengampunan pajak periode pertama dana tebusan mencapai Rp 97,2 triliun. Sedangkan deklarasi harta mencapai Rp 4.500 triliun.
Sementara dari faktor global, Jameel menjelaskan, adanya penurunan minat pelaku pasar terhadap mata uang Pound Sterling (GBP), sehingga membuat mata uang tersebut melemah hampir tiga bulan.
"Kemudian ketidakpastian kebijakan suku bunga AS di akhir 2016, juga mendukung aset pasar berkembang," ucapnya.
Mengutip data Bloomberg, rupiah bergerak menguat 4 poin atau 0,03 persen ke level Rp 12.986 per dolar AS.