Pasar Batik di Bentara Budaya Jakarta, dari Batik Lasem Sampai Batik Cirebon
"Kualitasnya bagus karena langsung dari pengrajin aslinya, harganya terjangkau"
Penulis: Nurul Hanna
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasar Batik di Bentara Budaya Jakarta diselenggarakan dari 4 hingga 9 Oktober mendatang.
Acara ini merupakan bagian dari Pameran dan Pasar Batik Selisik Batik Pesisir yang diadakan oleh Harian Kompas dan Bentara Budaya Jakarta.
Pengrajin yang menjual batik pun didatangkan langsung dari daerah yang pernah diliput oleh tim redaksi Harian Kompas, dalam Liputan Khusus Selisik Batik.
Beragam batik Nusantara ini dibanderol harga mulai dari Rp 200.000. Kualitasnya yang terjamin karena berasal dari pengrajin asli, menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung untuk berbelanja.
"Kualitasnya bagus karena langsung dari pengrajin aslinya, harganya terjangkau," ujar pengunjung, Edy (51) yang membeli batik asal Lasem.
Paulina Dinartisti, pengelola Bentara Budaya Jakarta berharap, melalui Pasar Batik ini pengunjung tak hanya menikmati tetapi juga dapat memiliki batik dari sejumlah daerah.
"Memberikan kesempatan kepada masyarakatat untuk dapat memiliki batik dengan corak yang indah. Keunikan batik pesisir dihadapkan bisa menjadi tren bagi penikmat batik," ujarnya.
Jajaran pengrajin batik yang menawarkan produknya antara lain, Batik Tulis dan Cap Tandjung Bumi (Madura), Batik Tulis dan Printing PiringMas (Banyumas), Batik Tulis Sekar Melati (Klaten), Batik Tulis Asri Ana Budaya (Lasem), Batik Tulis Batang tiga Negeri dari Batang.
Ada juga Batik Tulis Sekar Ayu (Tuban), Batik Tulis Tenun Gedhong Karya Mandiri (Tuban), Batik Tulis Pamekasan (Madura), Batik Tulis dan Cap Beken (Garut), Batik Tulis dan Cap Kombinasi Puteri Madina dari Cirebon.