Menyambut Kebangkitan Bisnis Properti Lewat REI Expo 2016
Kebijakan penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia diharapkan bisa menjadi penopang menggeliatnya lagi bisnis properti dalam waktu dekat.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasar properti Indonesia diperkirakan akan bangkit di akhir 2016. Kebijakan penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia, program tax amnesty, dan penurunan tarif PPh final atas pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan diharapkan bisa menjadi penopang menggeliatnya lagi bisnis properti di tahun depan.
Triyasa Propertindo, salah satu pengembang properti di Indonesia, optimistis sektor properti akan kembali bergairah dalam waktu dekat. Karenanya, perusahaan ini tetap berani memasarkan produk propertinya.
Antara lain dengan berpartisipasi di REI Expo 2016 yang diselenggarakan pada 8 – 16 Oktober 2016 di Jakarta Convention Center (JCC).
Menempati Hall A JCC, Triyasa memasarkan dua proyek properti terbarunya, Generali Tower at Gran Rubina Business Park, yang berlokasi di Kawasan Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, dan Perumahan Samira Residence di kawasan Sentul, Jawa Barat.
Generali Tower at Gran Rubina Business Park, merupakan sebuah gedung perkantoran strata-title yang terdiri dari 21 lantai dengan luas 34.000 meter persegi.
Gedung ini dibangun dengan konsep ‘Green Building’ yang memanfaatkan energi dan sumber daya alam secara maksimal, seperti orientasi gedung yang menyesuaikan dengan arah matahari.
Selain itu ditambahkan pula sirip (fin) pada fasad gedung yang berfungsi untuk menghalangi panas matahari masuk ke ruang kantor, penggunaan teknologi syphonic untuk memanfaatkan air hujan sebagai sumber air utama selain suplai dari PDAM serta pemanfaaatan air limbah yang diolah untuk digunakan sebagai penyiram tanaman.
Budi Lesmana, Direktur Triyasa Propertindo dalam keterangan pers tertulisnya kepada Tribun, Selasa (11/10/2016) menyatakan saat ini Generali Tower at Gran Rubina Business Park hanya tersisa 3 unit.
Sementara, Samira Residence merupakan proyek rumah tapak perdana dari Triyasa yang baru diluncurkan pada Bulan Agustus 2016, dengan luas lahan sekitar 2 Ha yang terdiri atas 111 unit rumah dengan 4 tipe.
Masing-masing yang ditawarkan adalah tipe 36/84, 45/84, 75/96, dan 90/96. Menurut Budi Lesmana, tipe 36/84 sudah habis terjual sejak awal Samira Residence diluncurkan.
Proyek perumahan ini mengusung konsep rumah tumbuh, dan memungkinkan penghuninya menambah lantai tanpa harus membongkar pondasi rumah.
Dengan ceiling setinggi 4 meter pencahayaan alami dan sirkulasi udara yang baik dapat diperoleh, sehingga diharapkan penghuni dapat melakukan efisiensi energi dengan mengurangi penggunaan listrik untuk pencahayaan di siang hari dan penggunaan AC di ruang tengah.
Masing-masing tipe rumah dilengkapi dengan dua akses pintu depan (foyer), kamar mandi 3 in 1 (toilet, shower, area wastafel yang disekat), tangki dan pompa air, lantai homogenous, kusen alumunium anti rayap serta kapasitas listrik 2.200 VA dengan instalasi kabel tanam dan jalan paving block.
Aplikasi smart home di proyek properti ini ditandai dengan instalasi telepon, internet, dan TV kabel sudah langsung terpasang serta adanya tambahan fitur automation untuk mengatur pencahayaan melalui smart phone, plus dukunga access card, pengamanan 24 jam dengan CCTV serta jogging track sepanjang sisi sungai.