Ambisi Semen Gresik Dirikan Pabrik Baru di Rembang Kandas
"Manajemen taat pada putusan pengadilan yang mengikat, dan semua tindakan mengacu pada ketentuan dan peraturan yang berlaku"
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Mahkamah Agung (MA) memenangkan gugatan warga dengan membatalkan izin pembangunan pabrik semen milik PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) di Rembang, Jawa Tengah.
Izin pabrik semen tersebut sebelumnya dikeluarkan Gubernur Jawa Tengah pada tahun 2012.
Meski putusan sidang Peninjauan Kembali (PK) sudah dirilis oleh MA, pihak Semen Indonesia belum mau menyatakan sikap sebelum menerima pemberitahuan resmi dari MA.
Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia bilang, sikap akan diambil setelah ada pengumuman resmi.
"Sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) milik publik, manajemen taat pada putusan pengadilan yang mengikat, dan semua tindakan mengacu pada ketentuan dan peraturan yang berlaku," kata Agung, Selasa (11/10/2016).
Selain Semen Indonesia, ada PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) yang juga menghadapi gugatan warga atas izin pembangunan pabrik semen di Pati, Jawa Tengah.
Sampai tingkat Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Surabaya, INTP memenangkan gugatan hukum tersebut.
Sebab, PTTUN Surabaya membatalkan putusan PTUN Semarang pada 17 November 2015 yang mengabulkan gugatan warga.
Pigo Pramusakti, Sekretaris Perusahaan INTP mengatakan, belajar dari kasus Semen Indonesia, pihaknya akan berhati-hati membangun pabrik.
"Untuk saat ini kami belum bisa memprediksi kapan bisa bangun pabrik di Pati," kata Pigo.
Perlu diketahui, pasar semen Jawa Tengah memang bikin air liur menetes. Saat permintaan semen daerah lain turun, pasar semen di Jawa Tengah justru naik dobel digit. Tengok saja permintaan semen Januari-Agustus 2016 naik 11,1% (lihat tabel).
Pigo bilang, tahun 2015, kebutuhan semen Jawa Tengah mencapai 7,25 juta ton dan INTP menguasai 37%.
Untuk itulah INTP ingin membikin pabrik di Pati agar pasar semakin besar. Apalagi, saat ini Jawa Tengah kedatangan kompetitor anyar, yakni PT Sinar Tambang Arthalestari (STAR) dengan merek semen Bima.
Di semester I-2016, permintaan semen Jawa Tengah tercatat sebesar 3,55 juta ton. INTP menguasai 35%. "Pangsa pasar pemain lama juga turun karena ada kompetitor baru," kata Pigo.
Reporter: Eldo Christoffel Rafael