Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Penumpang Meninggal di Dalam Pesawat, Ini Penjelasan Garuda Indonesia

Manajemen Garuda Indonesia akhirnya memberikan klarifikasi terkait meninggalnya salah satu penumpang bernama Lukmanto

Editor: Sanusi
zoom-in Penumpang Meninggal di Dalam Pesawat, Ini Penjelasan Garuda Indonesia
dudiaviation.com
Garuda Indonesia 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen Garuda Indonesia akhirnya memberikan klarifikasi terkait meninggalnya salah satu penumpang bernama Lukmanto dalam penerbangan GA 716 rute Jakarta-Melbourne yang terbang pada Jumat (14/6/2016).

"Semua yang dilakukan dalam penerbangan tersebut sudah berdasarkan prosedur," kata Corporate Communications Benny S Butar-Butar Garuda Indonesia, Minggu (16/10/2016).

Benny juga mengatakan, Garuda Indonesia sudah menjalankan seluruh prosedur penanganan penumpang, baik selama penerbangan maupun setelah mendarat, sesuai dengan standar operasional dan ketentuan yang berlaku.

Menurut Benny, Garuda Indonesia juga telah menawarkan bantuan kepada keluarga penumpang terkait pengurusan jenazah.

"Garuda Indonesia menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya penumpang, dan kiranya keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," kata Benny.

Pernyataan Benny tersebut menjawab dugaan anggota Ombudsman RI Alvin Lie yang mengganggap pilot Garuda Indonesia GA 716 rute Jakarta - Melbourne yang terbang pada Jumat (14/6/2016), menyalahi prosedur penerbangan.

Seperti dikutip dari Kompas.com, anggapan itu muncul lantaran pilot tidak melakukan upaya pendaratan di bandara terdekat ketika ada salah seorang penumpang bernama Lukmanto mengalami sakit dalam perjalanan.

Berita Rekomendasi

Ia mengaku mendapat informasi dari salah seorang koleganya yang turut serta dalam penerbangan itu.

Dipaparkan Alvin, pesawat itu tinggal landas sekitar pukul 23.00 WIB dari Bandara Udara Soekarno Hatta, Cengkareng.

"Saya diceritakan teman saya sekitar satu jam setelah pesawat mendarat di Melbourne. Dia menghubungi saya," ujar Alvin saat dihubungi, Minggu (16/10/2016).

Alvin menjelaskan, berdasarkan penuturan koleganya itu, setelah satu jam pesawat tinggal landas, ada salah seorang penumpang yang mengalami sakit.

Pilot kemudian mengeluarkan pengumuman untuk menanyakan adakah penumpang yang berprofesi sebagai tenaga medis. Seorang penumpang yang sakit itu juga dibawa ke bagian belakang pesawat.

"Namun (pengumuman itu) tidak ada yang respons. mungkin memang tidak ada dokter dalam penerbangan itu. Pengumuman itu terus diulang beberapa kali setiap tiga menit," kata dia.

Alvin melanjutkan, pesawat terus melanjutkan penerbangan menuju Melbourne. Hingga tiba di kota tersebut, Sabtu (15/10/2016), sekitar pukul 09.10 waktu setempat.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas