Pemerintah Siapkan Kebijakan Satu Harga BBM demi Tingkatkan Kesejahteraan di Papua
"Harganya seperti yang sekarang, contoh 6.450 rupiah per liter, sedangkan sudah berpuluh-puluh tahun di Papua harganya dari 50 ribu rupiah per liter"
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di sela pemantauan langsung pesawat pengangkut BBM Air Tractor AT-802 di Bandar Udara Nop Goliat Dekai, Yahukimo, Provinsi Papua, Presiden Joko Widodo menginginkan kesejahteraan masyarakat Papua meningkat melalui kebijakan satu hargs Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Kebijakan BBM satu harga nanti bisa membantu menumbuhkan ekonomi dan memperbaiki kesejahteraan. Karena jelas biaya transportasi akan lebih murah, biaya logistik akan lebih murah, sehingga harga juga akan bisa diturunkan. Ini memang 'step by step', tahapan demi tahapan," ujar Presiden Jokowi berdasarkan keterangan Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Kepresidenan, Selasa (18/10/2016).
Presiden menyinggung soal ketidakadilan bagi masyarakat Papua yang selama ini terus dibiarkan.
Sebab, tak seperti di Papua, puluhan tahun masyarakat yang berada di Indonesia bagian barat dan tengah menikmati BBM dengan harga yang sama.
"Harganya seperti yang sekarang, contoh 6.450 rupiah per liter, sedangkan sudah berpuluh-puluh tahun di Papua harganya dari 50 ribu rupiah per liter, ada yang 60 ribu per liter, sampai seratus ribu per liter. Bayangkan," kata Presiden.
Presiden menggarisbawahi, bila terjadi kenaikan harga BBM sebesar seribu rupiah saja, biasanya masyarakat di Pulau Jawa langsung bereaksi.
Namun, di Papua atau di wilayah bagian timur lainnya, rakyat hanya bisa terdiam ketika harga BBM berkali lipat lebih mahal dibanding wilayah lainnya. Presiden pun tidak ingin membiarkan hal ini terus terjadi.
"Di sini harga 60 ribu rupiah per liter atau seratus ribu rupiah per liter bertahun-tahun juga rakyat diam," kata Presiden.
Untuk mengatasi kelangkaan infrastruktur transportasi di wilayah Papua, Presiden Jokowi mengungkapkan Pertamina telah menyiapkan dua buah pesawat pengangkut BBM untuk mempermudah distribusi BBM di Papua.
"Oleh sebab itu kita membeli Air Tractor (pesawat pengangkut BBM) ini. Kita sekarang baru punya dua, nantinya tambah lagi tiga menjadi lima. Untuk di Papua dan Kalimantan Utara," ujar Presiden Jokowi.