Faisal Basri Bersyukur Proyek Jembatan Selat Sunda Dibatalkan
Pengamat Ekonomi Faisal Basri menilai distribusi menggunakan jalur darat antarpulau tidak efisien sama sekali.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Ekonomi Faisal Basri menilai distribusi menggunakan jalur darat antarpulau tidak efisien sama sekali.
Faisal pun bersyukur proyek jembatan Selat Sunda yang diprakarsai pada era Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dihentikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Jembatan Selat Sunda Alhamdulillah sudah dibatalkan pak Jokowi," ujar Faisal di Jakarta, Selasa (25/10/2016).
Faisal memaparkan, tujuan pembangunan jalan tol trans Sumatra untuk distribusi logistik, tidak efisien. Karena nantinya kepadatan jalan di pulau Jawa akan terkena imbas dari jalur distribusi Sumatra.
"Bayangkan tol Trans Sumatra selesai, beban buat jawa meningkat semua," ungkapnya.
Faisal menyarankan agar pemerintah mendistribusikan semua logistiknya melalui jalur laut sesuai dengan poros Maritim yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Jika melalui jalur darat, Faisal menilai hal itu bertolak belakang dengan visi misi Presiden.
"Sebaiknya diiangkut lewat laut daripada udara. Ada kontradiksi Nawacita," jelas Faisal.