Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Loyo di Kuartal III karena Anggaran Banyak Disunat

"Belanja pemerintah negatif untuk kuartal 3 2016. Karena kita melakukan penundaandan dan pemotongan anggaran," ujar Sri Mulyani

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Loyo di Kuartal III karena Anggaran Banyak Disunat
TRIBUNNEWS/ADIATMA
Menkeu Sri Mulyani di Rakornas X Ditjen Pajak, Selasa (8/11/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2016 mencapai level 5,02 persen. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan kuartal II 2016 berada di level 5,19 persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan lesunya pertumbuhan ekonomi di kuartal III akibat pemerintah melakukan pemangkasan anggaran Rp 13,76 triliun untuk semua Kementerian dan lembaga.

Karena faktor tersebut pertumbuhan yang ditopang belanja pemerintah menjadi tidak ada.

"Belanja pemerintah negatif untuk kuartal 3 2016. Karena kita melakukan penundaandan dan pemotongan anggaran," ujar Sri Mulyani di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Senin (7/11/2016).

Walaupun konsumsi masyarakat meningkat, Sri Mulyani sadar hal tersebut tidak bisa banyak membantu pertumbuhan ekonomi. Sebab, tidak ada investasi baru yang digelontorkan oleh pemerintah.

"Dari sisi permintaan, konsumsi masih tumbuh cukup kuat," ungkap Sri Mulyani.

Untuk bisa mencapai target APBN 2017 Rp 2.080 triliun, Sri Mulyani sangat bergantung dari pemasukan pajak. Selain daripada itu, mantan Managing Director Bank Dunia mengaku pesimis terhadap investasi baru sampai akhir 2016.

Berita Rekomendasi

"Landasan ekonomi yang memberi pengaruh melalui pengumpulan penerimaan pajak," papar Sri Mulyani.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas