BRI Life Edukasi Guru tentang Produk Asuransi Lewat Polis Cuma-cuma
Direktur Pemasaran BRI Life Fabiola N Sondakh mengatakan, baru sebagian penduduk Indonesia yang mengerti manfaat asuransi.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asuransi BRI Life bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan polis Asuransi Mikro Kecelakaan, Kesehatan dan Meninggal Dunia (AM-KKM) kepada 2. 996 guru yang mengikuti program Sarjana Mendidik di Daerah terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T).
Direktur Pemasaran BRI Life Fabiola N Sondakh mengatakan, baru sebagian penduduk Indonesia yang mengerti manfaat asuransi.
Produk asuransi pun belum banyak menjangkau wilayah pedalaman.
Melihat kondisi tersebut, BRI Life yang merupakan anak perusahaan dari Bank Rakyat Indonesia berusaha menjangkau wilayah pedalaman melalui jalur distribusi yang telah dimiliki oleh induk perusahaan yakni agen BRIlink.
"Jika sebelum nya konotasi asuransi hanya dimiliki oleh masyarakat menengah keatas, maka sudah saatnya di segmen masyarakat menengah bawah turut memahami pentingnya asuransi," ujar Fabiola, Jakarta, Rabu (16/11/2016).
Fabiola menjelaskan, pemegang polis dari produk AM-KKM akan mendapatkan perlindungan lengkap terhadap jiwa dan kesehatannya, sehingga manfaat yang diperoleh jauh melebihi premi yang harus dibayarkan.
Dengan premi Rp 50 ribu per tahun, pemegang polis dapat memperoleh manfaat santunan rawat inap Rp 100 ribu per hari.
Pemegang polis juga dijanjikan mendapat santunan jika meninggal dunia karena kecelakaan Rp 19,5 juta, santunan meninggal dunia karena sakit sebesar Rp 2,5 juta , santunan bedah sebesar Rp2,5 juta dan santunan cacat tetap hingga Rp 5 juta.
"Produk Asuransi Mikro BRI Life saat ini telah dijual kemasyarakat umum selain ke nasabah Bank Rakyat Indonesia , melalui agen BRI Link yang berjumlah sekitar 70 ribu orang dan Agen Laku Pandai," tuturnya.
Program SM-3T merupakan Program pengabdian sarjana pendidikan untuk berpartisipasi dalam mengatasi permasalahan pendidikan, percepatan pengembangan pendidikan di daerah terdepan, terluar dan tertinggal.