Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Schroders Menilai Aksi Demonstrasi Turut Tekan Laju IHSG

Schroders Investment Management Indonesia menilai aksi demonstrasi turut menjadi sentimen negatif yang menekan laju IHSG

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in Schroders Menilai Aksi Demonstrasi Turut Tekan Laju IHSG
Harian Warta Kota/henry lopulalan
PANTAU PERGERAKAN SAHAM - Petugas Sekuritas sedang memantau pergerakan saham di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Schroders Investment Management Indonesia menilai aksi demonstrasi turut menjadi sentimen negatif yang menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Menurut Chief Executive Officer Schroders, Michael T Tjoajadi mengatakan, aksi demo yang terus berlangsung telah memberikan dampak negatif bagi perekonomian di sekitarnya dan laju IHSG di penghujung tahun ini.

"Demonstrasi tanpa violent (kekerasan) saja mempunyai dampak negatif, apalagi jika terjadi violent," kata Michael di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (25/11/2016).

Menurutnya, aksi demo yang berlangsung pada awal pekan di November 2016 menghentikan roda perekonomian secara sementara dilokasi-lokasi yang terjadi aksi unjuk rasa.

"Kalau ada demo pembangunan gedung terhenti, orang jadi berenti kerja dulu. Aksi demonstrasi 2 Desember 2016 juga akan memberikan sangat berpengaruh negatif bagi ekonomi," ucapnya.

Sementara sentimen negatif dari global, kata Michael, yang mempengaruhi laju IHSG pada pengujung 2016 lebih dipengaruhi oleh terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden AS.

"Fluktuasi sejumlah bursa saham, termasuk di Indonesia, terjadi sangat besar sejak pemilihan presiden Amerika, bahkan IHSG sempat langsung melemah lebih dari 100 poin," ucap Michael.

Berita Rekomendasi

Dia mengungkapkan, sentimen negatif Trump untuk negara-negara lain juga terjadi di pasar valuta asing maupun pasar surat utang.

"Di pasar forex bukan cuma rupiah yang melemah. Terlihat hampir seluruh mata uang dunia melemah terhadap dolar AS karena politik di AS telah menjadi global impact yang negatif bagi negara lain," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas