Jonan: Konsumsi Listrik Turun karena Banyak Industri Libur
Ignasius Jonan melihat liburnya kegiatan industri dan perkantoran saat Natal dan Tahun Baru 2017, menyebabkan konsumsi listrik akan turun.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melihat liburnya kegiatan industri dan perkantoran saat Natal dan Tahun Baru 2017, menyebabkan konsumsi listrik akan turun hingga 24 persen.
"Kalau secara nasional rata-rata saat hari besar seperti Idul Fitri, Natal, dan kemudian libur Tahun Baru 2017 maka konsumsi listrik turun karena banyak industri libur," ujar Jonan saat melakukan peninjauan ke Pusat Pengatur Beban (P2B) Jawa-Bali, Gandul, Depok, Sabtu (24/12/2016).
Menurut Jonan, beberapa tempat akan mengalami peningkatan konsumsi listrik saat Natal dan Tahun Baru, seperti daerah wisata dan wilayah yang mayoritas penduduknya merayakan Natal.
"Di Bali itu banyak yang liburan, konsumsi listriknya bukan menurun tapi malah naik. Kemudian yang meningkat juga wilayah timur, seperti Papua, Nusa Tenggara Timur dan lainnya," ucap Jonan.
Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka mengatakan, pasokan tenaga listrik selama periode Natal dan Tahun Baru 2017 pada sistem kelistrikan Jawa-Bali berada pada kondisi cukup atau beban puncak lebih kecil dari daya mampunya.
Made menjelaskan, kondisi kelistrikan di Jawa-Bali pada saat ini beban puncak mencapai 25.051 mw, dimana beban puncak siang hari sebesar 24.134 mw dan cadangan listriknya sebesar 32,34 persen.
"Pada saat malam Natal diperkirakan beban puncak mencapai 20.386 mw terjadi pada pukul 19.00 WIB," ujar Made.
Sedangkan beban puncak pada 1 Januari 2017 diperkirakan sebesar 18.903 mw pada pukul 19.00 WIB dan untuk beban puncak pada 1 Januari 2017 siang diperkirakan sebesar 16.882 mw terjadi pada pukul 13.30 WIB.
"PLN memperkirakan secara umum beban puncak kelistrikan Jawa-Bali pada 2017 akan mencapai 26.053 mw," kata dia.