Terlalu Mahal Harga Tiket LRT di atas Rp 50 Ribu
Anggota DPR RI Komisi V Nusyirwan Soedjono menolak harga tiket kereta layang di atas Rp 50 ribu untuk sekali perjalanan.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Anggota DPR RI Komisi V Nusyirwan Soedjono menolak harga tiket kereta layang di atas Rp 50 ribu untuk sekali perjalanan.
Menurut Nusyirwan, harga tersebut sangat membebani masyarakat terutama pengguna LRT untuk transportasi di hari kerja.
"Saya belum lihat perhitungan dari pihak operator, tapi saya perkirakan jangan sampai lebih dari Rp 50 ribu," ujar Nusyirwan di lokasi proyek LRT Cibubur-Cawang, Bekasi, Minggu (8/1/2017).
Jika satu penumpang harus membayar Rp 50 ribu, maka satu hari pegawai yang memakai LRT harus merogoh kocek Rp 100 ribu. Harga tersebut menurut Nusyirwan sangat mahal.
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan ini berharap pemerintah memberi subsidi tarif tiket LRT. Sehingga masyarakat tidak terlalu terbebani dengan moda transportasi yang akan selesai di 2019.
"Nanti akan ada mekanisme pembiayaan atau PSO dan sebagainya. Itu bisa mensupport untuk subsidi supaya tarifnya tidak tinggi," ungkap Nusyirwan.