Indonesia-Malaysia Sepakat Tanam Jagung Bersama di Entikong dan Sarawak
"Malaysia punya lahan sekitar 60.000 hektare (ha). Dan mereka juga mohon benih jagung dari Indonesia untuk lahan tersebut," kata Amran Sulaiman
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia dan Malaysia sepakat membangun bersama lahan jagung di wilayah perbatasan. Terhitung mulai pertengahan 2017 berlokasi di Entikong, Kalimantan Barat dan Serawak, Malaysia.
Di samping itu, Kemtan juga merencanakan ekspor jagung sebanyak 3 juta ton ke Malaysia dalam tiga sampai empat tahun ke depan. Amran bilang jika Malaysia sendiri yang meminta langsung ke Indonesia.
"Malaysia punya lahan sekitar 60.000 hektare (ha). Dan mereka juga mohon benih jagung dari Indonesia untuk lahan tersebut," kata Amran Sulaiman, Menteri Pertanian, Jumat (3/3/2017).
Nilai impor Malaysia kurang lebih Rp 10 triliun - Rp 13 triliun
Menteri Pertanian dan Industri Azas Tani Malaysia, Dato’ Sri Ahmad Shabery Cheek tertarik mempelajari lebih lanjut soal keberhasilan pertanian di Indonesia. Terutama dalam upaya mencapai swasembada padi dan jagung. “Sebagai negara yang sempat mengimpor jagung, Indonesia sekarang sudah bisa mencukupi kebutuhan sendiri," ungkapnya.
Sedangkan selama ini, Malaysia sendiri hampir 100% kebutuhan jagungnya masih bergantung pada impor dari Argentina dan Amerika. Total impornya mencapai US$ 1 miliar.
Mentan tidak mengatakan secara pasti kapan ekspor jagung akan dilaksanakan. "Yang jelas, tahun ini kita penuhi dulu kebutuhan dalam negeri. Fokus pengembangan lahan di Entikong dan Riau," ujar Amran.
Targetnya, area tanam jagung akan diperluas hingga 500.000 ha di tahun ini. Berdasarkan data sementara Kemtan, luas area tanam jagung di tahun 2016 sekitar 4,9 juta ha. Dan di tahun 2015 sekitar 4,061 juta ha.
Amran memperkirakan jika ekspor ke Malaysia dapat dicapai dengan menambah area tanam jagung sekitar 700.000 ha hingga 1 juta ha. "Insyaallah, kita bisa capai tiga hingga empat tahun ke depan," tuturnya.
Reporter: Elisabeth Adventa