Salman Nuryanto: Penjual Bubur yang Menjelma Jadi Bos Pandawa dan Jualan Investasi Bodong
"Pada kumpul, ngobrol-ngobrol terus ada yang percaya ada yang enggak, yang percaya langsung pada ikut aja, pada mau nitip modal sendiri," kata Salman
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa sangka jika bos Pandawa Mandiri Group, Salman Nuryanto, yang sempat jadi pencarian polisi karena penipuan penawaran investasi abal-abalnya ke masyarakat, sebelumnya adalah penjual bubur.
Salman Nuryanto biasa berjualan bubur di kawasan Sawangan, Kota Depok.
Salman Nuryanto mengaku, saat dirinya masih berjualan bubur ayam di daerah itu sudah banyak orang menitipkan uang kepadanya. Ini menjadi awal mulai Salman tergerak untuk menawarkan bisnis investasi bodongnya itu.
Salman mengaku dari kebiasaan orang menitipkan uang kepadanya dia terinspirasi menawarkan peluang investasi untuk disalurkan ke pedagang kecil.
"Pada kumpul, ngobrol-ngobrol terus ada yang percaya ada yang enggak, yang percaya langsung pada ikut aja, pada mau nitip modal sendiri," kata Salman, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (9/3/2017).
Salman menuturkan mereka yang percaya dan ikut investasi akhirnya tergerak untuk menarik orang lain agar ikut berinvestasi.
Salman Nuryanto menuturkan, dia awalnya memang menghimpun investasi orang-orang itu untuk disalurkan ke pedagang kecil, namun hinga suatu waktu aliran uang itu macet lantaran habis dibagi-bagi ke anggota.
"Pertama, awalnya bener, tapi ke sini enggak bener malah digunakan untuk bayarin anggota," ujar Salman.
Salman Nuryanto ditangkap bersama tiga orang lainnya, dua di antaranya adalah adiknya, Taryo dan Subardi.
Mereka diamankan di rumah teman Salman di Mauk, Tangerang, Banten, Senin (20/2/2017) sekitar pukul 02.00.
Beberapa hari kemudian, polisi juga menangkap Nani dan Cici, dua istri Salman, juga ayah Cici yang bernama Dakim, di Jawa Barat.
Dari 5.469 orang yang sudah melapor ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, polisi mencatat kerugian akibat investasi di Pandawa mencapai Rp 1,52 triliun.
Penulis: Nibras Nada Nailufar