Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pertamina EP Tahan Penurunan Produksi dengan Metode EoR

Pertamina EP menerapkan metode waterflooding yang merupakan tahapan awal sebelum memasuki pengurasan minyak tahap lanjut

Editor: Sanusi
zoom-in Pertamina EP Tahan Penurunan Produksi dengan Metode EoR
Warta Kota/Alex Suban
Petugas melakukan pemeriksaan rutin pada instalasi di Stasiun Pengumpul Umum (SPU) Mundu PT Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (28/10/2014). Minyak mentah di SPU ini berasal dari sumur eksplorasi minyak Field Jatibarang yang menghasilkan 9.438 barel per hari. (Warta Kota/alex suban) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina EP menerapkan metode waterflooding yang merupakan tahapan awal sebelum memasuki pengurasan minyak tahap lanjut atau Enhance Oil Recovery (EOR).

Metode ini diterapkan di beberapa lapangan sebagai upaya menahan laju penurunan produksi alamiah yang cukup tinggi hingga mencapai 25 persen per tahun. Salah satu lapangan yang menerapkan metode ini adalah Pangkalan Susu Field, tepatnya di Struktur Gebang.

“Pekerjaan waterflooding struktur Gebang mulai dilaksanakan sejak Oktober 2016 dengan melibatkan 11 Sumur untuk plan of further development (POFD) Phase 1. Dari 11 sumur EOR, 6 sumur injeksi air dan 5 sumur produksi, beberapa di antaranya dikerjakan dengan menerapkan teknologi Hydraulic Fracturing”, ujar Nanang Abdul Manaf, Pelaksana Tugas Harian President Director PT Pertamina EP dalam rilisnya, Rabu (15/3).

Target peningkatan produksi dari kegiatan EOR ini, berdasarkan simulasi reservoir, diharapkan peak produksi Gebang dapat tercapai di tahun 2018 sebesar 450 barrels of oil per day (bopd).

Setelah POFD waterflood fase I selesai dilakukan pada bulan Februari 2017, tercatat adanya peningkatan produksi sebesar 210 bopd atau 189 persen dari kondisi sebelum dilakukannya POFD waterflood phase I dan 700 persen dari kondisi sebelum dilakukan penerapan metode waterflood.

“Untuk 2017 produksi dari Struktur Gebang ditargetkan dapat dipertahankan pada kisaran 205 bopd," jelas Nanang.(Azis Husaini)

Berita Rekomendasi
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas