Chandra Asri Mulai Studi Kelayakan Kompleks Petrokimia di Cilegon
Chandra Asri saat ini menguasai pangsa pasar domestik sebesar 30 persen sampai 40 persen.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan memulai studi kelayakan pembangunan dan mengoperasikan kompleks petrokimia terintegrasi kedua di Cilegon, Banten.
Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Suryandi mengatakan, kompleks baru berskala dunia dengan nilai multi-miliar dolar AS ini akan terdiri dari Cracker Ethylene berkapasitas 1 juta ton per tahun dan berbagai turunan hilirnya,
"Studi kelayakan ini untuk memperluas jejak langkah kita bidang petrokimia di Indonesia untuk melayani pasar domestik yang bertumbuh dengan populasi yang berkembang mencapai 250 juta," tutur Suryandi, Jakarta, Rabu (22/3/2017).
Secara struktural, kata Suryandi, Indonesia mengalami kekurangan untuk produk petrokimia dan sangat bergantung pada impor dari negara lain, dimana pada 2017 Indonesia diperkirakan akan mengkonsumsi sekitar 3 juta ton Polyethylene atau Polypropylene dengan impor berada di atas 1,7 juta ton.
"Perseroan saat ini menguasai pangsa pasar domestik sebesar 30 persen sampai 40 persen," ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, perseroan akan mendirikan sebuah perusahaan baru untuk menjalankan kompleks petrokimia kedua ini dan berdiskusi dengan pihak pemerintah terkait insentif fiskal untuk mempercepat proyek tersebut.
"Struktur kepemilikan saham dari usaha baru ini belum selesai dan sedang berlangsung diskusi bersama dengan berbagai pelaku industri," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.