Deflasi Tertinggi di Bulan Maret Terjadi di Kota Tanjungpandan
"Deflasi terjadi di bahan makanan mengalami minus 0,66 persen dan di kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan minus 0,13 persen"
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) selama bulan Maret 2017 terjadi deflasi sebesar 0,02 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,22.
Dari 82 kota IHK, 49 kota mengalami deflasi dan 33 kota mengalami inflasi.
Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan dan terendah terjadi di Padang dan Purwokerto dengan IHK masing-masing 131,26 dan 127,74.
Kepala BPS Suhariyanto dalam paparannya di Kantor BPS, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2017) menyatakan, inflasi tertinggi selama Maret terjadi di Merauke dan inflasi terendah terjadi di Tembilahan dan Banjarmasin.
"Merauke mengalami inflasi 1,24 persen dengan IHK 135,67 dan inflasi terendah terjadi di Tembilahan dan Banjarmasin 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 131,26 dan 127,74," papar Ketua BPS.
Terjadinya deflasi 0,02 persen di bulan Maret 2017 ini banyak disumbang oleh sektor harga pangan yang diikuti kelompok transportasi dan jasa keuangan.
. Sedangkan kelompok lain mengalami inflasi," tutur Suhariyanto.
Khusus untuk bahan makanan, deflasi terjadi karena penurunan harga pada cabai merah, cabai rawit, bawang putih hingga beras.
"Komoditas makanan yang memberikan andil inflasi adalah bawang merah 0,02 persen dan buah-buahan dan gula 0,02 persen," papar Suhariyanto.