Wujudkan Kedaulatan Ekonomi Negara, JICT Seharusnya Dikelola Indonesia
Jika dikelola sendiri, maka Negara melalui BUMN yang mengelola pelabuhan akan mendapatkan pemasukan yang sangat besar
Editor: Eko Sutriyanto
Dasar penerbitan Global Bond tidak jelas, sebab proyek-proyek pelabuhan yang direncanakan dengan pinjaman, belum ada yang teralisir.
Baca: Pansus Pelindo II Temukan Uang Sewa JICT Untuk Bayar Utang Global Bond
Sedangkan penggunaan dana pinjaman baru terpakai untuk pelunasan hutang asing US$ 490 juta, modal kerja US$ 200 juta dan proyek Kalibaru US$ 202 juta, masih tersisa senilai US$ 685 juta.
Adanya rencana untuk memutar dana global bond dalam produk produk perbankan, menjadi semakin salah kaprah. Karena tidak sesuai dengan kompetensi usaha Pelindo II.
“Kami khawatir aset bangsa ini terjual ke pihak asing, karena tidak mampu membayar hutang,” jelas Nova Sofyan Hakim.
Tak hanya Serikat Pekerja yang prihatin, Pansus Pelindo II juga menyoroti pinjaman Pelindo II ini dengan sangat serius.
Menurut Ketua Pansus Angket DPR RI soal Pelidno II, Rieka Diah Pitaloka, yang hadir menjadi salah satu pembicara seminar, mengatakan keheranannya dengan proyek-proyek yang masih pra studi kelayakan., namun bisa menarik Global Bond yang begitu besar.
“Seharusnya dalam menyusun Global Bond yang dananya sangat besar dilakukan secara cermat dan hati hati disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini untuk menghindari kerugian BUMN,” katanya.