Kontribusi Industri Olahan Capai 0,92 Persen
Kementerian Perindustrian mencatat kontribusi industri pengolahan tanah air mampu menyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 0,92 %.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kementerian Perindustrian mencatat kontribusi industri pengolahan tanah air mampu menyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 0,92 persen.
"Industri pengolahan memberikan kontribusi ke pertumbuhan ekonomi sebesar 0,92 persen," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Surabaya, Senin (17/4/2017).
Menurutnya, kontribusi pertumbuhan pengolahan saat ini masih didominasi oleh perusahaan besar yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, dimana perusahan makanan dan minuman mampu tumbuh rata-rata 8 persen.
"Perusahaan publik ini menempati ranking pertama sampai ketiga dalam industri nasional, yang besar-besar itu mayoritas sudah listed (mencatatkan saham di BEI)," tutur Airlangga.
Melihat kondisi tersebut, kata Airlangga, Kemenperin berupaya mendorong perusahaan yang masih tergolong kecil dapat memiliki daya saing yang tinggi, sehingga ke depan terjadi pemerataan pertumbuhan.
"Kami ingin pertumbuhan tidak hanya tier satu, tetapi yang tier 3 juga didorong untuk berkembang," ucapnya.
Tercatat industri makanan dan minuman menempati posisi pertumbuhan tertinggi dan selalu berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional, dimana tahun lalu tumbuh 8,46 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi di level 5,02 persen.