Perkembangan Industri Games di Indonesia Melesat, Tahun Lalu Nilainya Rp 8 Triliun
Tahu bulat dan game Om Telolet Om misalnya, dari modal "uang saku", kini pembuatnya menikmati pendapatan yang melimpah.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Tahu bulat, om telolet om, serta fenomena-fenomena yang "meledak" di tahun 2016 ini tak kalah meledak di pasar games milik Google Play.
Permainan yang populer di Google Play ini rupanya dibuat dengan modal yang bisa dibilang lumayan kecil.
Tahu bulat dan game Om Telolet Om misalnya, dari modal "uang saku", kini pembuatnya menikmati pendapatan yang melimpah.
Meski sempat populer dan masih bertahan, para pengembang sudah selayaknya mempersiapkan diri bahwa sewaktu-waktu game mereka tidak lagi diminati.
Penyedia pasar games yaitu Google Play menganalisis, selama ini tidak ada hitungan jangka waktu seberapa lama sebuah game akan meledak dan bertahan lama.
Game akan bertahan jika inovasi terus dilakukan dan membuat orang kecanduan. Menurut catatan Badan Pusat Statistik dan Bekraft, nilai industri games dalam negeri sudah lebih dari Rp 8 triliun rupiah di akhir 2016.
Nilai ini melesat dari tahun 2014 yang hanya sekitar Rp 2,5 triliun rupiah.(*)