Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

BI: Tahun Ini, Dunia Hadapi Ketidakpastian Politik dan Ekonomi

BI memandang pada tahun 2017 ini, dunia menghadapi risiko-risiko yang berasal dari ketidakpastian politik dan kebijakan ekonomi.

Editor: Sanusi
zoom-in BI: Tahun Ini, Dunia Hadapi Ketidakpastian Politik dan Ekonomi
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memandang pada tahun 2017 ini, dunia menghadapi risiko-risiko yang berasal dari ketidakpastian politik dan kebijakan ekonomi.

Beragam risiko tersebut dapat memicu risiko penurunan pada perekonomian dunia. Gubernur BI Agus DW Martowardojo menyebut, risiko ketidakpastian politik dan kebijakan ekonomi yang mengemuka antara lain penyelenggaraan pemilihan umum di negara-negara ekonomi utama Eropa. Selain itu, ada juga kebijakan perdagangan proteksionisme oleh beberapa negara maju.

"Risiko penurunan ini akan berdampak pada pengetatan finansial, menyebabkan lebih banyak volatilitas kepada arus finansial," kata Agus di kantornya di Jakarta, Jumat (28/4/2017).

Agus menyatakan, kondisi semacam itu akan memberikan dampak negatif khususnya kepada negara-negara berkembang alias emerging markets. Pasalnya, volatilitas sistem keuangan akan berdampak negatif kepada kinerja perekonomian.

Dalam kesempatan itu, Agus juga menyoroti risiko yang dihadapi perekonomian global dalam jangka panjang. Risiko tersebut antara lain produktivitas yang relatif lebih rendah, baik di negara maju maupun negara berkembang.

"Jelas, kita harus tetap waspada terhadap (risiko) ekonomi global, khususnya terkait isu fundamental seperti bagaimana memeprbaiki produktivitas dan menangani populasi yang menua," ungkap Agus.

Dengan kondisi ekonomi global seperti saat ini, imbuh Agus, maka penting bagi pada pemangku kebijakan untuk menciptakan kebijakan-kebijakan yang manfaatnya dapat dipastikan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.

BERITA REKOMENDASI

Selain itu, para pemangku kebijakan juga ditantang untuk menyoroti permasalahan terkait kesenjangan. Di samping itu, ada juga permasalahan kebijakan yang cenderung hanya berefek ke dalam alias inward policies. Implementasi kebijakan seperti ini bisa berefek kurang baik di tengah perekonomian yang kian terbuka.

"Situasi ini menjadi sulit bagi negara-negara emerging markets yang mengadopsi konsep ekonomi terbuka. Pertanyaannya adalah, pada kondisi global saat ini, bagaimana ASEAN dapat menjawab tantangan itu," tutur Agus.(Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas