''Industri Telekomunikasi Itu Tidak Sekadar Harga Tapi Juga Soal Kualitas Layanan''
ada operator yang menyediakan tarif murah, namun kualitas layanan yang diberikan masih terbilang rendah.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Mengenai tarif internet di Indonesia yang terlalu murah, juga dikiritisi oleh Kahlil. Jika masih menerapkan perang tarif di internet, maka bisa dipastikan operator telekomunikasi tersebut tidak mampu mempertahankan kualitas layanannya kepada konsumennya.
“Ujung-ujungnya nanti operator tersebut akan bangkrut. Contohnya saja Esia dan Fren yang dahulu jor-joran dalam menerapkan tarif telekomunikasinya. Namun itu semua keputusan bisnis masing-masing operator," lanjut Kahlil.
Tanggapan Telkomsel
Adita Irawati, Vice President Corporate Communications Telkomsel, sebelumnya mengatakan bahwa Telkomsel berterima kasih dan menghargai keluhan masyarakat pengguna soal tarif kuota Internet.
"Hal ini merupakan bukti jika produk Telkomsel digunakan oleh masyarakat luas," kata Adita melalui keterangan persnya.
Terkait tarif, Adita mengatakan bahwa penetapan tarif Telkomsel selalu merujuk pada komponen biaya jaringan termasuk untuk kebutuhan akses bandwidth internasional.
Telkomsel juga menyediakan beberapa pilihan paket internet kepada pelanggan, dengan berbagai pilihan harga sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Dia menerangkan bahwa hingga saat ini layanan Telkomsel sudah hadir di 95 persen wilayah populasi Indonesia. Layanan 4G Telkomsel juga telah hadir di sekitar 500 ibu kota/kabupaten untuk memberikan pelanggan pengalaman internet cepat. Bahkan masyarakat di wilayah perbatasan sudah dapat menikmati layanan 4G LTE.
Saat ini pelanggan Telkomsel mencapai 169 juta pelanggan dimana sekitar 50 persen diantaranya tercatat sebagai pelanggan 3G/4G. Telkomsel juga telah melaksanakan pembangunan sekitar 25.000 BTS baru sepanjang 2016, yang mana 92 persen diantaranya merupakan BTS 3G/4G.