Bursa Asia Langsung Melemah oleh Sentimen Negatif Virus Ransomware
Virus ransomware berjenis WannaCry telah menginfeksi ratusan ribu komputer lebih dari 150 negara.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bursa saham Asia melemah mengawali perdagangan Senin (15/5) pagi. Menyusul kekhawatiran proteksionisme perdagangan selama pertemuan G7 di Italian dan peluncuran rudal terbaru Korea Utara akhir pekan kemarin.
Mengutip CNBC, indeks acuan Nikkei 225 Jepang merosot 0,59 %. Sementara indeks Kospi turun 0,17 %. S & P / AX 200 turun sebesar 0,19 %.
Sebelumnya, para menteri keuangan yang tergabung dalam kelompok G7 dan petinggi bank sentral menyoroti risiko kebijakan perdagangan Donald Trump.
Ini mengikuti pertemuan sebelumnya di bulan Maret tahun ini, ketika para pemimpin G20 gagal mendukung perdagangan bebas dalam komunike bersama mereka.
Sementara itu, kekhawatiran mengenai program nuklir Korea Utara meningkat setelah negara tersebut meluncurkan rudal baru selama akhir pekan. Rudal tersebut mendarat di laut dekat dengan Rusia, Reuters melaporkan.
Pasar juga gelisah terhadap kemungkinan serangan siber akan meningkat saat orang kembali bekerja pada Senin ini.
Virus ransomware berjenis WannaCry telah menginfeksi ratusan ribu komputer lebih dari 150 negara.
Reporter: Yudho Winarto