Proyek Perkantoran Crea Melengkapi Fasilitas MICE di The Nusa Dua Bali
"Per tahun 900.000 wisatawan menginap di The Nusa Dua atau 20 persen dari total wisatawan yang datang ke Bali."
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kawasan Nusa Dua sebagai destinasi wisata estinasi wisata dan MICE (meeting, incentives, convention, and exhibition) nomor satu dunia bertambah lengkap dengan segera hadirnya kompleks perkantoran Crea, yang akan segera digarap oleh pengembang PT Agung Panorama Propertindo (APP) di atas lahan seluas 10.000 meter persegi di The Nusa Dua yang dimiliki oleh PT Indonesia Tourism Development Corporation (Persero) atau ITDC.
Nilai investasi proyek ini mencapai Rp 500 miliar dan diharapkan sudah mulai beroperasi sebelum penyelenggaraan pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia pada bulan Oktober 2018 yang akan dihadiri 18.000 delegasi dari lebih dari 40 negara.
Berbeda dengan konsep office space lainnya, Crea diposisikan sebagai kantor untuk para pelaku industri kreatif yang saat ini bertumbuh pesat di Pulau Dewata yang akan beroperasi selama 24 jam dengan standar keamanan tinggi.
Lokasinya yang berada di The Nusa Dua membuat Crea dikelilingi oleh banyak hotel dan resor premium, membuat siapa saja wisatawan dan tamu MICE yang membutuhkan keperluan berkaitan dengan office tidak perlu keluar dari kawasan The Nusa Dua.
CEO APP Usman Effendy mengatakan, Crea akan dilengkapi dengan koneksi internet dan fiber optik berkecepatan tinggi dan fasilitas city check in, gerai bank, money changer, digital printing, food venue, gourmet, kafe, service office dan co-working space.
"Proyek Crea ini menjadi opportunity kita yang ketiga untuk mengembangkan proyek properti yang ikonik setelah kami sukses membuat properti ikonik Kedoya Garden dan The Springhill. Selama ini di kawasan The Nusa Dua belum ada proeprti perkantoran. Banyak tamu negara dan wisatawan menanyakan hal ini," ungkap Usman Effendy di Jakarta, Kamis (18/5/2017).
Usman menambahkan, Bali saat ini merupakan destinasi wisata yang banyak terdapat orang kreatif bekerja dan berkarya. Mereka terhubung dengan dunia internasional dengan cepat.
"Karena itu, Crea kita konsep sebagai office 24 jam. Orang kreatif kalau bekerja biasanya tidak ada jamnya. Apalagi, Bali adalah kawasan yang hidup. kita harapkan Crea jadi co-working space dan tempat untuk industri kreatif di Bali," bebernya.
Abdulbar M Mansoer, Direktur Utama ITDC mengatakan, di kawasan The Nusa Dua semua fasilitas sudah lengkap.
"Fasilitas MICE dan lain-lain sudah ada, begitu juga akses ke bandara dan ke jalan tol. Yang belum adalah attraction dan office. Dengan hadirnya Crea, ini akan menjadi pelengkapnya untuk memberikan convenience lebih kepada pengunjung di The Nusa Dua," ungkapnya.
Abdulbar juga menyebutkan, tamu yang berkunjung dan menginap di kawasan The Nusa Dua terus bertambah setiap tahunnya.
"Per tahun 900.000 wisatawan menginap di The Nusa Dua atau 20 persen dari total wisatawan yang datang ke Bali," kata Abdulbar.
Direktur APP Joseph Effendy menyebutkan, Crea akan dibangun setinggi 3 lantai. Ruang perkantoran antara lain akan disewakan kepada perusahaan startups, dan perusahaan kreatif. Soal harga sewanya dia mematok mulai dari Rp 23,5 juta per meter persegi. Luas terkecil yang disewakan adalah 70 meter persegi.
Harga tersebut di luar service charge. Joseph mengklaim 50 persen captive market bersiap menempati ruang perkantoran di Crea.
Abdulbar M Mansoer menambahkan, lahan untuk membangun Crea merupakan stok lahan terakhir yang masih dimiliki ITDC di The Nusa Dua. Kerjasama dengan APP berupa revenue sharing dengan status sewa lahan selama 30 tahun plus opsi perpanjangan selama 20 tahun.