PNM Kejar Target Pembiayaan 2 Juta Nasabah Mikro Tahun Ini
"Untuk Indonesia bagian barat sampai saat ini sudah ada 750 kantor cabang yang aktif dan 82 cabang aktif di |Indonesia Timur."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menargetkan bisa merangkul 2 juta nasabah super micro dari kalangan keluarga prasejahtera di Indonesia sampai akhir tahun 2017 ini lewat program pembiayaan kewirausahaan berikut bimbingan teknisnya.
Mereka dirangkul lewat program layanan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera, disingkat Mekaar.
"Sampai Kamis (18/5/2017) lalu kami baru memiliki 792.221 nasabah Mekaar. Untuk mencapai target dua juta tersebut kami baru bisa merasakan pergerakan cepat pada Juli nanti karena saat ini kami sedang melakukan persiapan pembukaan kantor dan pembinaan para pendamping," kata Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja dalam acara Forum Diskusi 'Kebangkitan Bangsa Mempererat Persatuan' di Balai Sarwono, Jakarta Selatan, Rabu (24/5/2017)
Para nasabah ini dibina dan dilayani melalui 832 kantor cabang Mekaar yang aktif dan tersebar dari Aceh sampai Papua.
"Untuk Indonesia bagian barat sampai saat ini sudah ada 750 kantor cabang yang aktif dan untuk Indonesia bagian timur ada 82 kantor cabang yang aktif," ujarnya.
Angka tersebut ke depan akan terus bertambah karena masih menunggu 165 kantor cabang yang akan segera aktif menunggu persyaratan serta karyawannya siap untuk berjalan.
Parman memaparkan, selama industri perbankan sulit menyentuh calon nasabah supermicro karena mereka tidak bankable dan masih membutuhkan pembinaan kewirausahaan.
"Melalui PNM, kita membina daerah-daerah miskin dengan target mereka bisa mulai usaha yang dapat mensejahterakan,"ujarnya.
Dia menambahkan, sejak dua tahun lalu PNM membina ibu-ibu miskin melalui paket pembiayaan kewirausahaan Mekaar ini.
Mereka yang dipilih karena ibu-ibu adalah piramid atau tulang punggung keluarga yang paling sensitif dengan kemiskinan.
“Jika usaha mereka sudah berkembang, PNM akan merubah mindset mereka agar berfikir lebih maju lagi. Jadi kita implementasikan dan mengubah paradigmanya agar mereka mau meningkatkan usahanya lebih besar lagi,” bebernya.
Dengan statusnya sebagai badan usaha milik negara, PNM selama ini tetap fokus pada pembiayaan dan pendampingan usaha mikro kecil.
Perkuat nasionalisme
Parman menyebutkan, sembari terus memperluas basis pembiayaan ke kalangan ibu rumah tangga dari keluarga prasejahtera, pihaknya juga memperkuat ikatan nasionalisme setiap nasabah.
“Rasa nasionalisme mereka kami tingkatkan kembali, khususnya dalam menjalankan program Mekaar dimana PNM berusaha agar ibu-ibu yang mengikuti program Mekaar wajib berusaha dan tetap menjaga usaha, kerukunan dan tidak membedakan suku, ras dan agama serta membacakan Pancasila,” ungkapnya.
Kepada setiap nasaah, pihaknya menekankan agar selalu menjaga persatuan kesatuan dan kerukunan antarsesama golongan.
”Hal ini kita lakukan dikarenakan kebhinekaan bangsa Indonesia adalah pancasila sebagai alat pemersatu bangsa,” ungkapnya.
"Kita upayakan mereka selalu menjaga persatuan dan kesatuan sehingga tercipta kerukunan dan kesejahteraan sosial. Bahasa yang kita gunakan bahasa mereka. Account officer-nya lokal, anak anak mereka juga. Kita mendidik rasa nasionalisme sehiungga menjadi bersatu,” tambahnya.