Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bareksa: Pasar Saham Melandai, Pilih Reksa Dana Pendapatan Tetap

Hasil riset Bareksa merekomendasikan kepada masyarakat dan investor untuk memilih reksa dana pendapatan tetap sebagai pilihan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bareksa: Pasar Saham Melandai, Pilih Reksa Dana Pendapatan Tetap
Primus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hasil riset Bareksa merekomendasikan kepada masyarakat dan investor untuk memilih reksa dana pendapatan tetap sebagai pilihan untuk menabung dan berinvestasi pada Juni 2017.

Sebab potensi penguatan reksa dana pendapatan tetap masih terbuka seiring penyematan predikat investment grade (layak investasi) oleh lembaga pemeringkat, Standard & Poors atas obligasi Indonesia pada 19 Mei lalu. Predikat itu telah meningkatkan gairah perdagangan obligasi.

“Melihat berbagai dinamika pasar keuangan, Bareksa merekomendasikan kepada masyarakat dan investor untuk mulai beralih ke reksa dana pendapatan tetap sebagai pilihan menabung dan investasi,” ujar Kepala Riset PT Bareksa Portal Investasi, Ni Putu Kurnia Sari dalam keterangan tertulisnya, Senin, 5 Juni 2017.

Menurut Ni Putu, sepanjang Mei 2017 pasar saham cenderung bergerak stagnan (flat) dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Kondisi itu berdampak pada kinerja reksa dana saham yang tidak begitu signifikan di bulan yang sama.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat naik tipis 0,93 persen pada Mei 2017 atau lebih rendah dibandingkan April 2017 yang sebesar 1,65 persen. Sepinya sentimen serta gejala musiman melandainya indeks di kuartal II menjadi penyebab stagnasi pergerakan pasar saham.

Pasar saham, kata Ni Putu, memiliki potensi koreksi lantaran IHSG sudah sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa yakni di level 5.791,88 pada 19 Mei 2017. Sementara dari data historis dalam tiga tahun terakhir, pergerakan indeks cenderung melandai, atau bahkan melemah di kuartal II setiap tahunnya.

Akibat melandainya IHSG, kinerja rata-rata reksa dana saham ikut terimbas. Indeks reksa dana saham Bareksa tidak mampu menembus level peningkatan 1 persen, yakni hanya mencatatkan peningkatan tipis 0,86 persen, di bawah IHSG yang masih mampu naik 0,93 persen.

Berita Rekomendasi

Di sisi lain, predikat layak investasi oleh S&P telah memperluas basis investor global yang berminat membeli obligasi yang diterbitkan di Indonesia. Meningkatnya minat pasar juga sudah terjadi, yang ditunjukan oleh penurunan yield benchmark obligasi pemerintah dan semaraknya lelang surat utang negara (SUN) beberapa waktu lalu.

Lelang SUN yang digelar pemerintah pada Selasa, 22 Mei 2017 sukses melampaui target di mana penawaran yang masuk tercatat sebesar Rp 43,87 triliun dari target indikatif yang dipatok sebesar Rp 12 triliun.

Selain itu, yield obligasi pemerintah dengan tenor 10 tahun telah melandai ke angka 6,95 persen pada 31 Mei 2017 turun dari bulan sebelumnya yang sebesar 7,02 persen. Penurunan yield menunjukkan terjadinya peningkatan permintaan yang berimbas pada kenaikan harga pasar.

Sayangnya peningkatan gairah perdagangan obligasi belum mampu mendongkrak peningkatan kinerja reksa dana pendapatan tetap pada Mei 2017. Indeks reksa dana pendapatan tetap Bareksa tercatat naik tipis 0,61 persen pada Mei, sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 0,65 persen. Secara year to date, sepanjang Januari-Mei 2017 indeks reksa dana pendapatan tetap Bareksa naik 5,27 persen.

Meski begitu, bagi investor atau masyarakat yang tidak ingin nilai investasi atau tabungannya berisiko menurun, maka reksa dana pasar uang adalah pilihan tepat. Penempatan portofolio investasi pada deposito dan obligasi jangka pendek (kurang dari 1 tahun) membuat reksa dana jenis ini lebih konsisten menghasilkan return dengan tingkat resiko yang sangat rendah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas