Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintah Tanggapi Pujian Netizen Malaysia Soal Pembangunan Tol Trans-Jawa

“Perbedaan itu terlihat dari segi mentalitas orang Indonesia. Pembangunan tol pun tidak pernah dikaitkan dengan isu politik,” terang akun tersebut.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pemerintah Tanggapi Pujian Netizen Malaysia Soal Pembangunan Tol Trans-Jawa
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/SUHARNO
Kondisi pembangunan jalan tol Solo - Semarang, pada hari Rabu (30/3/2016) tepatnya di Boyolali dilihat dari atas. Jalan tol ini akan meneruskan jalan tol Bawen, Kabupaten Semarang. Proyek jalan tol ini merupakan jalan tol trans Jawa yang dibangun untuk menghubungkan Merak hingga Banyuwangi. TRIBUN JATENG/SUHARNO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Pembangunan infrastruktur Tol Trans-Jawa menuai pujian dari dunia internasional, khususnya warganet asal Negeri Jiran. Bagaimana tanggapan pemerintah?

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, warganet (netizen) Malaysia memberikan tanggapan positif terhadap pembangunan jalan bebas hambatan atau Tol Trans-Jawa di Indonesia.

Komentar tersebut ada pada postingan akun Facebook @blogjalanrayamalaysia. Akun ini menulis tentang Jalan Tol Semarang-Solo yang merupakan bagian dari Tol Trans-Jawa.

“Perbedaan itu terlihat dari segi mentalitas orang Indonesia. Pembangunan tol pun tidak pernah dikaitkan dengan isu politik,” terang akun tersebut membandingkan pembangunan jalan tol di Indonesia dengan Malaysia.

Ketika dimintai tanggapan terkait pengakuan internasional terhadap Tol Trans-Jawa, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, pemerintah tak akan cepat berpuas diri dengan pembangunan infrastruktur yang telah ada.

"Ya, begini memang kita (Indonesia) agak terlambat untuk urusan logistik. Sebagai contoh, di Tol Cipali, truk yang masuk tol itu kami harapkan bisa 40 persen, tetapi baru 15 persen," ujar Arie saat berbincang via telepon dengan KompasProperti, Rabu (28/6/2017) malam, usai dirinya meninjau arus mudik di jalur selatan Jawa.

Menurut Arie, Tol Trans-Jawa sesungguhnya bukan dirancang dengan tujuan utama memenuhi kebutuhan mudik masyarakat, tetapi lebih ke arah melancarkan distribusi logistik.

Berita Rekomendasi

Apalagi, profil distribusi logistik Indonesia saat ini sebesar 94 persen melalui jalur darat.

Arie menuturkan, tol tersebut diharapkan ke depannya mampu menjadi tulang punggung distribusi logistik Tanah Air.

"Profil logistik masyarakat agak unik. Yang betul-betul end to end Jakarta-Surabaya sedikit. Biasanya, hanya dari satu kota ke kota berikutnya," paparnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, aspek utama distribusi logistik di Pulau Jawa bukanlah kecepatan kendaraan yang digunakan, terpenting adalah memastikan kondisi jalan tidak macet. Karena itu, Tol Trans-Jawa akan terus disempurnakan.

"Secara umum, ini terobosan untuk menyediakan infrastruktur bagi masyarakat," tegasnya.

Ke depan, Arie menuturkan, pemerintah mulai mengembangkan infrastruktur tol Trans-Jawa jalur lainnya, seperti ruas Bandung-Tasik-Cilacap.

"Saat ini, sedang proses studi kelayakan (feasibility study)," pungkas Arie.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas