Chandra Asri Tingkatkan Pabrik Naphtha Cracker Untuk Produksi 900 KTA Ethylene
Kapasitas produksi tambahan ini akan memungkinkan perseroan untuk lebih melayani permintaan produk-produk petrokimia di Indonesia,"
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan petroleum, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) meningkatkan pabrik naphtha cracker untuk memproduksi 900 kilo ton per annum (KTA) ethylene atau etana.
Ethylene merupakan bahan dasar untuk berbagai produk seperti botol, pipa air, kantong plastik, industri tekstil, peralatan properti dan lain-lainnya.
Direktur Chandra Asri Petrochemical, Suryandi mengatakan, dalam hal pasokan material untuk kebutuhan revam furnance (peningkatan) pabrik naphtha cracker, perseroan telah menujuk perusahaan asal Amerika Serikat yaitu CB&I.
"Kedua pihak telah menandatangani perjanjian basic and detailed engineering services pada awal tahun ini. Revamp furnace ini diharapkan akan rampung pada kuartal pertama 2020," ujar Suryandi, Jakarta, Selasa (4/7/2017).
Proyek peningkatan pabrik tersebut, kata Suryandi, akan dimulai pembangunannya pada kuartal III 2018.
Sehingga, nantinya kapasitas produksi etana dari 860 KTA menjadi 900 KTA.
Kemudian, produk popylene dari 470 KTA menjadi 490 KTA, py-gas dari 400 KTA menjadi 420 KTA, dan mixed c4 dari 315 KTA menjadi 330KTA.
"Kapasitas produksi tambahan ini akan memungkinkan perseroan untuk lebih melayani permintaan produk-produk petrokimia di Indonesia," ujar Suryandi.