Manajemen Modernland Realty Menolak Dikait-kaitkan dengan Manajemen Sevel yang Tutup
Empat anaknya inilah yang menjadi generasi pertama keluarga Honoris. Mereka lalu mendirikan PT Inti Putra Modern sebagai perusahaan induk.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Membicarakan bisnis PT Modern Internasional Tbk (MDRN) yang baru-baru ini menutup unit bisnis 7-Eleven (Sevel), tidak lepas dari keluarga besar Honoris.
Apalagi selama ini, Modern Internasional merupakan salah satu entitas perusahaan Grup Modern bentukan Ho Tjek atau lebih dikenal dengan nama Otje Honoris.
Setelah Otje meninggal pada 1982, bisnis Grup Modern beralih ke empat anaknya, Luntungan Honoris, Sungkono Honoris, Samakudin Hartono dan Siewie Honoris.
Empat anaknya inilah yang menjadi generasi pertama keluarga Honoris. Mereka lalu mendirikan PT Inti Putra Modern sebagai perusahaan induk.
Modern Group kemudian merambah berbagai bisnis lain, mulai dari industri, perdagangan, properti, transportasi, keuangan, pariwisata, hingga jasa periklanan.
Baca: Bos Sevel Bungkam Usia Satu Jam Bertemu Direksi Bursa
Baca: Penutupan Sevel Bukan karena Regulasi Pemerintah
Dari beberapa bisnis itu, yang paling dikenal adalah Modern Internasional dan PT Modernland Realty Tbk (MDLN), sehingga tidak aneh jika sebagian pihak selalui mengaitkan dua entitas yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Terlebih, baik di Modern Internasional dan Moderland, keluarga Honoris mengisi beberapa jabatan penting.
Menanggapi hal tersebut Sekretaris Perusahaan Moderland Realty, Cuncun M. Wijaya Wibowo mengatakan, perseroan dan Moderland Internasional tidak ada hubungannya karena berbeda manajemen dan bukan salah satu pemegang saham.
"Kami beda manajemen, bukan pemegang saham dan bukan sister company," ucap Cuncun dengan singkat saat dihubungi, Jakarta, Kamis (6/7/2017).
Seperti diketahui, MDRN telah menutup seluruh gerai 7-Eleven yang dioperasikan anak usahanya Modern Sevel Indonesia pada 30 Juni 2017.
Alasan penutupan gerai tersebut menurut manajemen, karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki perseroan untuk menunjang operasional 7-Eleven.