Harga Pasar Global dan Masa Ramadan Pengaruhi Lemahnya Ekspor
Penurunan pada Juni 2017 dipicu oleh menurunnya ekspor nonmigas sebesar 20,66 persen dan ekspor migas sejumlah 0,38 persen.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Bily
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan nilai ekspor Indonesia pada bulan Juni 2017 sebesar 18,82 persen dibanding Mei 2017.
Pada Juni ini nilai ekspor Indonesia mencapai USD 11,64 miliar, sedangkan pada Mei 2017 lalu nilai ekspor Indonesia mampu mencapai angka USD 14,34 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan penurunan pada Juni 2017 dipicu oleh menurunnya ekspor nonmigas sebesar 20,66 persen dan ekspor migas sejumlah 0,38 persen.
"Ekspor non migas turun dari USD 13.049, 4 juta menjadi USD 10.353,8 juta. Sedangkan ekspor migas turun 0,38 persen, dari USD 1.296,0 juta menjadi USD 1.291,1 juta," ungkap Suhariyanto.
Suhariyanto juga mengatakan tidak stabilnya harga komoditas di pasar global selama bulan Juni juga ikut memengaruhi perkembangan ekspor Indonesia.
"Selama bulan Mei sampai Juni harga komoditas di pasar global belum stabil ada menurun ada naik," ungkap Suhariyanto.
Masa Lebaran hingga hari raya Idul Fitri pada Juni lalu juga dikatakan ikut berdampak pada penurunan ekspor karena penurunan pengiriman barang akibat larangan truk masuk tol selama masa mudik selama 10 hari.
"Ada libur panjang dan ada larangan kendaraan truk masuk ke jalur tol. Itu yang membuat ekspor kita turun. Kalau kita liat trend berikutnya itu akan naik lagi," pungkas Suhariyanto.