The Belt and Road Initiative Hubungkan China, Hong Kong and Indonesia
Inisiatif Belt and Road menyajikan blueprint yang visioner bagi pengembangan ekonomi global.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pada Rabu, 26 Juli 2017 akan diselenggarakan seminar bertajuk “The Belt and Road Initiative: Connecting China, Hong Kong and Indonesia” pada pukul 09.30 WIB bertempat di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.
Dalam rilis yang diterima Tribun disebutkan, Seminar bisnis yang diselenggarakan oleh Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) dan Hong Kong Economic and Trade Office (HKTEO) di Jakarta ini akan dihadiri oleh Paul Chan - Sekretaris Keuangan Wilayah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR), Wang Liping - Penasihat Menteri (Ekonomi & Komersial) Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok di Indonesia, Dino Patti Djalal - Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Thomas Lembong - Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal, Nicholas Kwan – Direktur Riset HKTDC, dan James Cameron – Co-Head Infrastructure and Real Estate Group HSBC di Asia Pasifik sebagai pembicara yang akan berbagi wawasan mendalam mengenai “The Belt and Road Initiative” dan berbagai potensi manfaat ekonomi bagi Tiongkok, Hong Kong dan Indonesia.
Inisiatif Belt and Road menyajikan blueprint yang visioner bagi pengembangan ekonomi global. Tujuannya adalah untuk meningkatkan perkembangan ekonomi dunia dan mengeksplorasi peluang bisnis yang sangat besar bagi korporasi global.
Sebagai negara yang berada di dalam inisiatif Belt & Road, Indonesia dapat menikmati arus modal, barang dan jasa yang lancar serta potensi pengembangan ekonomi dan logistik yang menggairahkan. Salah satu contohnya adalah kebijakan "Sea Toll Road Program" yang diluncurkan oleh Pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan maritim Indonesia yang memiliki visi yang sama dengan inisiatif Belt & Road.
Tiongkok dan Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk membangun hubungan yang lebih erat dan terus meningkatkan konektivitas serta perdagangan maritim antar kedua negara. Lebih jauh lagi, Indonesia akan meluncurkan berbagai pengembangan infrastruktur dan secara aktif menarik lebih banyak investasi asing ke dalam negeri. Hal ini menunjukkan adanya potensi yang besar bagi kerjasama antara Tiongkok, Hong Kong dan Indonesia.
Sebagai wilayah administratif khusus Tiongkok, Hong Kong memainkan peran yang unik sebagai “super-connector” dalam inisiatif Belt and Road ini. Hong Kong menikmati dukungan penuh dari Pemerintah Tiongkok dan telah diberi akses istimewa ke pasar di Tiongkok.
Pada waktu bersamaan, Hong Kong terus mempertahankan sistem common law yang didukung oleh pengadilan independen, yakni sebuah sistem yang memberikan tingkat pajak rendah, dan pasar terbuka yang memungkinkan arus bebas barang, layanan, modal dan pelancong bisnis.
Hong Kong memiliki kumpulan bakat terbaik dan dapat menawarkan berbagai layanan profesional termasuk pembiayaan, logistik, konsultasi, manajemen proyek, profesi hukum, dan berbagai layanan lainnya. Hong Kong dapat menjadi “super-connector” guna membantu membangun dan memperkuat hubungan antara Tiongkok dan Indonesia.
Untuk memperkuat hubungan antara Hong Kong dan Indonesia serta negara-negara ASEAN lainnya, Pemerintah HKSAR mendirikan HKETO, sebuah kantor perwakilan di Jakarta pada pertengahan tahun 2016 lalu. Untuk meresmikan pembukaan HKETO di Jakarta, dan HUT ke 20 HKSAR, HKETO dan HKTDC akan menyelenggarakan Gala Dinner di hari yang sama pada penyelenggaraan seminar bisnis 26 Juli 2017 nanti.