Jusuf Kalla Ingin Memajukan Industri Garam Rakyat Dengan Teknologi Baru
Produksi garam diharapkan meningkat setelah adanya penerapan teknologi dengan melibatkan BPPT.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla terus menggelar rapat dan kordinasi untuk mencari solusi soal kelangkaan garam yang terjadi saat ini.
Satu di antaranya dengan memanggil Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Produksi garam diharapkan meningkat setelah adanya penerapan teknologi dengan melibatkan BPPT.
“Jadi kita justru ingin memajukan garam rakyat, polanya teknologinya lebih baru,” ujar Jusuf Kalla usai menghadiri Wisuda Universitas Al Azhar, di gedung BPPTM Jakarta Pusat, Sabtu, (5/8/2017).
Baca: Jusuf Kalla: Kasus Pernyataan Victor Laiskodat Diproses Hukum Saja
Menurut Jusuf Kalla, pendanaan teknologi pengelolaan garam tersebut bukan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja negara (APBN), melainkan dari pihak swasta.
“Jadi bukan dari APBN. Itu dari pengusaha sendiri, swasta dengan teknis yang lebih baik,” katanya.
Sebelumnya saat berada di Rumah Dinas Wakil Presiden, Jumat lalu, kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan sedang mengkaji penerapan teknologi baru dalam pengelolaan garam.
Yakni dengan meningkatkan konsentrasi garam di Air Laut.
“Bahwa kita bisa memproduksi garam lebih efektif, lebih efisien, dan lebih cepat,” ujar unggul.
Hanya saja penerapan teknologi tersebut memerlukan lahan yang cukup luas.
Lahan tersbut untuk dijadikan lahan induk peningkatan konsentrasi garam air laut sebelum dialirkan ke lahan lahan petani,
“Jadi petani bisa panen per empat hari dari yang tadinya 12 hari," katanya.