Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

IPW Menduga Ada Pihak Meraup Untung dari Buruh JICT Mogok

Syaiful Hasan menduga ada pihak menggunakan isu mogok buruh JICT untuk kepentingan bisnis semata.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in IPW Menduga Ada Pihak Meraup Untung dari Buruh JICT Mogok
istimewa
Ratusan pekerja PT Jakarta International Container Terminal (JICT) menggelar unjuk rasa di depan gedung Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan No.13, Jakarta Pusat, Senin (31/7/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAkARTA - Pekerja Jakarta International Container Terminal (JICT) sudah melakukan aksi mogok sejak 3 Agustus. Rencananya mereka tidak akan bekerja sampai 10 Agustus 2017.

Direktur Indonesia Port Watch (IPW) Syaiful Hasan menduga ada pihak menggunakan isu mogok buruh JICT untuk kepentingan bisnis semata. Pasalnya satu hari pelabuhan tidak beroperasi, kata Syaiful negara rugi puluhan miliar.

"Ini aneh jika dibiarkan sampai 3 hari. Padahal pengguna jasa sudah teriak dengan sistem billing dan pelayanan di NPCT-1," ujar Syaiful, Minggu (6/8/2017).

Syaiful juga menyayangkan Direksi JICT yang sengaja membiarkan mogok berlarut. Akibatnya beban biaya eksportir dan importir membengkak signifikan.

"Darimana (arus barang) lancar? Jika tidak ada rekayasa asal-asalan terminal 2 JICT dipakai lahan parkir, stagnan itu Priok," ungkap Syaiful.

Syaiful memaparkan akibat aksi mogok, pengurusan dokumen menjadi berjam-jam di pelabuhan. Selain itu kerugian biaya inventaris dan bongkar muat membengkak.

"Jadi sebetulnya siapa ini yang bermain? Pemerintah harus tegas. Stop bermain-main dengan pelayanan publik," jelas Syaiful.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas