Fintech Bisa Jadi Tiang Penolong Perekonomian Nasional
Ketertarikan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan finansial keuangan, membuat perkembangan teknologi finansial menjadi kebutuhan baru
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberadaan perusahaan-perusahaan financial technology atau fintech memang diharapkan menjadi tiang penolong perekonomian langsung masyarkat Indonesia di masa depan.
Kecepatan proses administrasi karena mempergunakan internet sampai penerapan aturan bunga per bulan adalah keuntungan yang diberikan.
Ketertarikan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan finansial keuangan, membuat perkembangan teknologi finansial menjadi kebutuhan baru yang akhirnya menjadi idola baru.
"Fenomena bisnis fintech dengan kelebihannya makin disukai masyarakat modern," kata Vishal Tulsian CEO Tunaiku di Jakarta, Kamis (10/7/2017).
Baca: BTN Kembangkan Kemandirian Pondok Pesantren lewat Fintech
Fintech, kata dia berpotensi besar dalam kehidupan ekonomi modern apalagi jika kita sadar, di Indonesia masih terdapat 70% masyarakatnya tidak memiliki akun bank atau unbankable.
"Itulah target baru bisnis financial technology," katanya.
Vishal Tulsian menyatakan, penetapan bunga per bulan sangatlah mempengaruhi decision calon peminjam untuk memanfaatkan fasilitas yang disiapkan oleh tiap perusahaan fintech.
"Pola peminjaman Rp2juta - Rp15juta, tenor peminjaman 6 - 12 bulan, Tunaiku menggunakan bunga tiga persen," katanya.
Tentang risiko kredit macet, Vishal bisa dikendalikan dengan lebih mengenal konsumen atau diistilahkan know your customer (KYC).
"Tunaiku dengan memberikan fasilitas tambahan bagi para konsumen Tunaiku yang berhasil mengembalikan total pinjamannya kurang dalam 1 tahun," katanya.