Kementerian PUPR Siapkan Rusun Ponpes Untuk Santri Pesantren
"Pembangunan rusun, selain untuk pekerja, MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), TNI/Polri, mahasiswa, juga santri di pondok pesantren."
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya menghadirkan rumah layak huni bagi masyarakat. Salah satunya melalui pembangunan rumah susun (rusun) pondok pesantren (ponpes) sebagai tempat tinggal para santri.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa sebanyak 67 rusun telah dibangun diberbagai Ponpes di berbagai daerah. Anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 616 miliar dengan jumlah unit keseluruhan mencapai 2.030 unit.
"Pembangunan rusun, selain untuk pekerja, MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), TNI/Polri, mahasiswa, juga santri di pondok pesantren," ujar Menteri Basuki, Selasa (22/8/2017).
Ponpes merupakan salah satu sarana pendidikan yang dipilih oleh masyarakat untuk mempelajari ilmu agama. Ponpes menerapkan sistem sekolah asrama atau boarding school, sehingga menyediakan bangunan asrama sebagai hunian santriwan dan santriwati.
“Hadirnya bantuan dari Kementerian PUPR berupa Rusun memberikan manfaat besar bagi santriwati terlebih dalam memberikan kenyamanan sehingga meningkatkan kualitas belajar yang jauh lebih baik,” ungkap Kyai Haji (K.H) Falahudin Ahmad selaku pimpinan Pondok Pesantren Manahijjul Huda.
Rusun tiga lantai ini yang diperuntukan bagi santriwati ini mampu menampung 216 penghuni dan sudah dilengkapi dengan meubelair berupa tempat tidur dan lemari. Gedung tersebut memiliki banyak jendela sehingga sirkulasi udara baik dan ruangan di dalam gedung cukup terang pada siang hari tanpa harus menyalakan lampu.
Pembangunannya rampung pada Oktober tahun lalu dan langsung dimanfaatkan oleh para santriwati pondok pesantren Manahijul Huda.