Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Stok Garam di Bangka Kosong

Stok garam konsumsi pekan lalu di gudang distributor di Pulau Bangka tercatat 400 ton dan garam untuk kebutuhan industri 600 ton.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Stok Garam di Bangka Kosong
TRIBUN PEKANBARU/Theo Rizky
Pekerja tengah mengemas garam di gudang pengemasan garam Jalan Kota Baru Pekanbaru, Jumat (4/8/2017). Menurut para pelaku usaha penjualan garam, harga garam kasar dan garam halus dalam sebulan terakhir ini naik hingga 100 persen akibat berkurangnya pasokan. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan stok garam konsumsi dan industri di gudang distributor kembali kosong karena tingginya permintaan masyarakat.

"Kami meminta distributor untuk segera kembali memasok garam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menyambut Hari Raya Idul Adha," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kepulauan Babel Riza Aryani di Pangkalpinang, Selasa.

Ia menjelaskan, stok garam konsumsi pekan lalu di gudang distributor di Pulau Bangka tercatat 400 ton dan garam untuk kebutuhan industri 600 ton.

Sementara stok garam konsumsi di gudang distributor Pulau Belitung pada pekan lalu sebanyak 150 ton dan industri sebanyak 350 ton.

"Saat ini stok garam di gudang distributor tersebut sudah habis, sehingga dapat mengakibatkan kelangkaan di masyarakat," ujarnya.

Menurut Riza, permintaan garam konsumsi dan usaha ikan asin yang tinggi tersebut berdampak langsung terhadap kenaikan harga komoditas tersebut.

"Kita cukup sulit mengendalikan harga garam ini, karena ketersediaan garamkurang tidak sebanding dengan permintaan yang tinggi," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Namun demikian, kata dia pihaknya terus mengintensifkan pengawasan distribusi garam ini. Jangan sampai ada praktik penimbunan yang mengakibatkan kelangkaan dan keresahan masyarakat.

"Kami bersama Satgas Pangan terus mengawasi stok dan harga garam ini di gudang distributor, pasar tradisional dan pedagang eceran, sebagai antisipasi kelangkaan kebutuhan pokok tersebut," ujarnya.

 
Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie 

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas