Pemangkasan Suku Bunga oleh BI Kejutkan Investor
Keputusan BI ini benar-benar mengejutkan investor. Mereka benar-benar tak menduga langkah itu diambil BI.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak Oktober 2016, Selasa (22/8/2017) kemarin karena pertimbangan demi mendorong pertumbuhan ekonomi.
Suku bunga repo tujuh hari dipangkas dari 4.75% menjadi 4.5% karena rendahnya konsumsi swasta memengaruhi sentimen dan pertumbuhan ekonomi.
Keputusan BI ini benar-benar mengejutkan investor. Mereka benar-benar tak menduga langkah itu diambil BI. bahwa pada hari Selasa ini BI memangkas
Rupiah sangat melemah terhadap dolar di hari tersebut pasca kejutan keputusan suku bunga ini. USDIDR bergerak mendekati 13350.
Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM dalam surat elektroniknya kepada Tribunnews, Rabu (23/8/20-2017) menyatakan, dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang utama di hari yang sama saat perhatian investor tertuju pada rapat para tokoh keuangan di Simposium Jackson Hole, pada 24-26 Agustus mendatang.
"Dolar AS sedang mencari arah di bulan ini dan harga bergerak dalam rentang yang luas karena pasar menghadapi berbagai isu. Ketidakpastian agenda ekonomi Presiden AS Donald Trump terus menekan mata uang ini dan kekhawatiran terkait inflasi rendah di AS sangat mengganggu prospek kenaikan suku bunga AS," sebut Lukman Otunuga dalam analisisnya.
Dia menyebutkan, meski Indeks dolar AS sedikit menguat di hari Selasa, bulls tampak semakin kelelahan dan mungkin mengandalkan pernyataan Yellen sebagai inspirasi baru dalam memperkuat kurs.
"Pasar akan sangat memperhatikan pidato Yellen di Jackson Hole hari Jumat ini dan mencermati apakah ada komentar terkait kebijakan moneter. Informasi baru dari Yellen terkait kebijakan terutama kapan Fed berencana untuk merampingkan neraca dan meningkatkan suku bunga AS tahun ini dapat memperkuat kurs dolar," ungkapnya.