Lima Bupati Sepakat Bentuk Koalisi Pemerintah Kabupaten Pemerhati Kelapa
Sengkarut sektor hulu dan hilir kelapa Indonesia disikapi kabupaten dengan membentuk Koalisi Pemerintah Kabupaten Pemerhati Kelapa
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sengkarut sektor hulu dan hilir kelapa Indonesia disikapi oleh beberapa kabupaten dengan membentuk Koalisi Pemerintah Kabupaten Pemerhati Kelapa.
Kesepakatan ini muncul dalam pertemuan bertema Membangun Kekuatan untuk Mengembalikan Kejayaan Kelapa Indonesia di Hotel Sari Pan Pasifik Jakarta (24/8/2017).
Pertemuan dihadiri oleh pemerintah dari lima Kabupaten yaitu Gorontalo, Minahasa Selatan, Indragiri Hilir, Lebak dan Kepulauan Sula. Dalam pertemuan nampak pula ketua harian Asosiasi Industri Sabut Kelapa Indonesia (AISKI), Perhimpunan Pengusaha Minyak Kelapa Indonesia serta Perhimpunan Petani Kelapa Indonesia.
Ada keprihatinan yang sama terutama fakta bahwa luas kebun kelapa kita tiap tahun menyusut, pohon yang menua, produktivitas kebun sangat rendah, petani kelapa belum sejahtera serta industri kelapa yang belum berkembang maksimal. Seperti diketahui industri kelapa berpusat hanya pada beberapa wilayah di Indonesia terutama di bagian Barat serta di Sulawesi Utara.
Terpilih sebagai koordinator koalisi adalah Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo. Bupati yang juga guru besar di Universitas Gorontalo mengemukakan bahwa inisiatif ini akan menjadi salah satu kekuatan baru untuk mendorong pembenahan perkelapaan Indonesia yang sempat terabaikan.
Ia akan membawa hasil pertemuan ini ke APKASI (Asosiasi Pemerintah Kabupaten seluruh Indonesia) agar mengadakan pertemuan yang lebih besar menghadirkan 95 kabupaten yang memiliki kebun kelapa dilebih dari 10 ribu hektar. Pertemuan ini kami rencanakan pada 14 September mendatang paparnya.
Bupati Minahasa Selatan Tetty Paruntu yang dalam pertemuan didaulat menjadi Duta Kelapa Indonesia. Ia menerima baik dan mendukung inisiatif membentuk koalisi.
Kelapa kita sudah sekian lama terbengkalai padahal telah berkontribusi banyak bagi sejarah perjalanan bangsa. Ia secara khusus prihatin dengan kondisi kelapa Indonesia yang rendah produktivitasnya.
Untuk itu perlu dilakukan gerakan peremajaan kelapa nasional lanjut bupati yang cantik ini. Sebagai Duta Kelapa Indonesia yang akan didukung oleh koalisi dan berbagai pemangku kepentingan kelapa, ia tentunya akan berupaya untuk menggaungkan gerakan penyelamatan kelapa nasional.
Menurutnya keberadaan koalisi akan sangat membantu upaya mensosialisasikan manfaat tanaman kelapa baik secara ekonomi maupun manfaat kesehatan berbagai produk pangan kelapa seperti minyak kelapa maupun santan.
Dalam kesempatan yang sama pemerintah Kabupaten Sula melalui kelapa Dinas Pertanian Idris Baguna setuju dengan kondisi kritis kelapa Indonesia. Ia menambahkan persoalan penuaan pohon kelapa yang rata-rata telah berumur 70 tahun di Kabupaten Sula serta banyaknya hama babi yang merusak program peremajaan kelapa di kabupaten bagian selatan provinsi Maluku Utara ini.
Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir yang diwakili oleh Asisten Dua bidang Pemerintahan Afrizal menyampaikan udangan agar menghadiri Festival Kelapa Internasional dalam rangka perayaan Hari Kelapa Dunia di kota Tembilahan Inhil pada 9-11 September mendatang.
Diakhir acara semua pihak berterima kasih ke Sahabat Kelapa Indonesia yang menginisiasi pertemuan ini yang menurut Bupati Gorontalo merupakan tonggak bersejarah untuk mengembalikan kejayaan kelapa Indonesia.