Pendapatan Telkom dari Bisnis Satelit Sekitar Rp 384 Miliar
Satelit Telkom 1 telah diasuransikan ke PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dan saat ini perseroan sedang melakukan penghitungan kerugian
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mencatat bisnis satelit berkontribusi ke pendapatan Telkom Group sebesar 0,6 persen atau sekitar Rp 384 miliar.
"Bisnis satelit berkontribusi ke pendapatan sebesar 0,6 persen," ujar Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga di Jakarta, Senin (28/8/2017).
Menurut Alex, Telkom saat ini memiliki tiga satelit yaitu Telkom 1 yang saat ini sedang mengalami masalah, kemudian Telkom 2, dan yang terbaru Telkom 3S.
"Kami juga akan meluncurkan satelit Telkom 4 pada pertengahan tahun depan," papar Alex.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan hingga Juni 2017, pendapatan Telkom sebesar Rp 64,02 triliun, naik dari pencapaian periode tahun sebelumnya senilai Rp 56,45 triliun.
Alex menjelaskan, satelit Telkom 1 telah diasuransikan ke PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dan saat ini perseroan sedang melakukan penghitungan kerugian atas terjadinya gangguan salah satu satelit perseroan.
"Berapa biayanya, saat ini belum bisa jawab, lagi dihitung tapi yang pasti kita pemulihan layanan dulu, jadi mungkin biaya kami kasih tahu selanjutnya," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Telkom sebagai perusahaan publik juga akan terus melaporkan perkembangan secara berkala kepada otoritas bursa baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
"Kami mengupdate Otoritas Jasa Keuangan (OJK), termasuk ke NYSE (New York Stock Exchange) di Amerika karena kami juga tercatat di sana," ujar Alex.