BUMN Minta Garuda Indonesia Tidak Buka Rute Baru Jika Masih Rugi
BUMN meminta PT Garuda Indonesia (Persero) menunda untuk membuka rute baru selama kinerja keuangan belum membaik.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT Garuda Indonesia (Persero) menunda untuk membuka rute baru selama kinerja keuangan belum membaik.
Deputi Usaha Jasa Keuangan, Survei, dan Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo, mengatakan selama ini salah satu faktor yang membuat keuangan Garuda anjlok itu karena banyak membuka rute baru.
Gatot mencontohkan, salah satu rute penerbangan Garuda yang saat ini masih mengalami kerugian, yaitu rute ke Bandara Silangit . Saat ini, Garuda mengoperasikan pesawat Bombardier CJ 100 untuk rute tersebut.
"Garuda sampai saat ini masih rugi untuk rute Silangit," ujar Gatot di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (30/8/2017).
Selain rute penerbangan, Garuda juga harus melakukan efisiensi biaya operasional."Kita perlu efisiensi begitu saja," papar Gatot.
Salah satu yang disarankan Gatot yaitu, meminta Garuda untuk lebih cermat mengoperasikan armada atau pesawat propeller (baling-baling) untuk rute yang masih sepi.
"Kalo soal ini, bisa kerjasama dengan Pelita Air Service, sehingga biaya operasionalnya lebih hemat," kata Gatot.