Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Konflik Korea Makin Memanas, Harga Emas Ikut Melambung

Secara teknikal, harga emas saat ini bergulir di atas garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200, mengindikasikan penguatan dalam jangka panjang.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Konflik Korea Makin Memanas, Harga Emas Ikut Melambung
ISTIMEWA
Emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memanasnya kondisi geopolitik di Semenanjung Korea membuat harga emas terbang. Per pukul 18.00 WIB, Selasa (29/8/2017), harga emaskontrak pengiriman Desember 2017 di Commodity Exchange menguat 0,94% menjadi US$ 1.327,70 per ons troi. Dalam sepekan, harganya melambung 2,84%.

Sebelum Korea Utara menembakkan rudalnya melewati kawasan Jepang, memang tren emas sudah bullish.

Wahyu Tribowo Laksono, Analis Central Capital Futures, menyebut, harga emas menguat setelah Gubernur The Fed Janet Yelen tidak memberikan kepastian terkait rencana kenaikan suku bunga pada pertemuan Jackson Hole.

Isu geopolitik di Semenanjung Korea terkait ancaman perang nuklir kali ini semakin mendukung peran emas sebagai safe haven, ujar dia, kemarin.

Bahkan ada kemungkinan emas juga bisa menguat menuju level tertinggi tahun 2016 silam di harga US$ 1.375 per ons troi. Mungkin bisa terjadi koreksi sesaat dan melakukan konsolidasi, tetapi setelahnya akan menuju fase bullish lagi, terang Wahyu.

Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar menambahkan, namun jika Presiden Amerika Serikat Donald Trump sukses melanjutkan program reformasi pajak, ada peluang harga emas terkikis. Pekan ini Trump mulai kampanye reformasi pajak, jika sesuai ekspektasi pasar ada peluang dollar AS menguat dan emas melemah," kata dia.

Namun dollar AS tidak akan menguat banyak karena tertahan sentimen penurunan probabilitas kenaikan suku bunga The Fed yang kini sudah di bawah 50%.

Berita Rekomendasi

Karena itu, Deddy merekomendasikan investor masuk ke emas saat ini. Walaupun harganya kini cukup tinggi, tetapi emas masih berpeluang melanjutkan penguatan. Berbeda, Wahyu justru merekomendasikan memburu emas saat harganya terkoreksi.

Emas Antam naik

Sentimen peluncuran rudal Korea Utara masih akan mempengaruhi harga emasbeberapa saat ke depan.

Deddy memprediksi, harga emas pada Rabu hari ini (30/8/2017) masih melanjutkan penguatan dan bergerak di rentang US$ 1.300-US$ 1.327 per ons troi. Sementara Wahyu menghitung, sepekan mendatang harga emas akan bergerak antara US$ 1.275-US$ 1.280 per ons troi.

Baca: Friksi Antarkubu Penyidik di KPK Makin Mengemuka, Penyidik Senior Kerap Menentang


Kenaikan harga emas spot juga mengerek harga emas batangan keluaran PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Harga emas Antam kemarin langsung melesat. Harga jual emas batangan terangkat Rp 9.000 menjadi Rp 614.000 per gram. Sedangkan harga beli terangkat Rp 12.000 menjadi sebesar Rp 553.000 per gram.

Baca: Wali Kotanya Terjaring OTT KPK, Warga Kota Tegal Langsung Berpesta di Balai Kota

Padahal, kurs rupiah cenderung naik. "Penguatan emas Antam ini seolah mengabaikan kenaikan valuasi rupiah," kata Deddy. Padahal biasanya, kenaikan harga emas Antam akan sedikit tertahan jika nilai tukar rupiah sedang perkasa.

Secara teknikal, harga emas saat ini bergulir di atas garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200, mengindikasikan penguatan dalam jangka panjang.

Sinyal ini juga diperlihatkan indikator stochastic di level 86, indikator relative strength index (RSI) di level 71 dan indikator moving average convergence divergence (MACD) di area positif.

Reporter: RR Putri Werdiningsih 

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas