PLN Sebut Maraknya e-commerce Turunkan Penggunaan Listrik
Maraknya e-commerce atau perdagangan online berimbas pada menurunnya penggunaan listrik.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maraknya e-commerce atau perdagangan online berimbas pada menurunnya penggunaan listrik.
Seperti yang diungkapkan Direktur PLN, Ahmad Rofik, penurunan penjualan listrik PLN hingga Agustus 2017 satu diantaranya karena banyaknya pusat bisnis dan perbelanjaan yang sepi pengunjung akibat konsumen yang kini lebih gemar berbelanja online.
"Kemudian juga ada perilaku konsumen yang mulai bergeser ke e-commerce. Jadi ada beberapa shopping center yang mulai sepi, dan menyebabkan terjadinya penurunan pemakaian listrik," ungkap Rofik saat ditemui di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2017).
Beberapa mall yang disebutkan mengalami penurunan adalah Grand Indonesia, kemudian Gandaria City, Senayan City, dan Plaza Glodok.
"Berdasarkan survei ada beberapa Grand Indonesia yang mengalami penurunan listrik sebesar 1,59 persen. Ada di Gandaria City, Senayan City, yang mengalami penurunan pemakaian konsumsi listriknya," ujar Rofik.
Adapun penurunan penggunaan listrik dari sektor bisnis hingga Agustus 2017 mencapai 2,52 persen yang juga disebabkan karena pengurangan penggunaan AC karena menurunnya suhu rata-rata harian di beberapa kota besar di Jawa.
Penurunan penjualan listrik juga disumbangkan dari sektor lainnya seperti listrik rumah tangga yang turun 0,2 persen, dan listrik bagi pelanggan industri sebesar 2,2 persen.
Secara keseluruhan penjualan listrik PLN hingga Agustus 2017 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2016.
Penjualan PLN hanya mencapai 146,365 GWH atau mengalami pertumbuhan sebesar 2,8 persen.
"Penjualan, pertumbuhannya sampai Agustus pertumbuhannya 2,8 persen. Memang ini menurun dibanding 2016 dan tahun-tahun sebelumnya," ungkap Rofiq.