Januari Sampai Agustus 2017, Penerimaan Negara Baru 56,1 Persen
“Namun berdasarkan angka realisasi penerimaan dan belanja negara beberapa tahun terakhir pemerintah meyakini untuk realisasi defisit"
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mencatat penerimaan negara sampai dengan Agustus 2017 ini baru mencapai Rp 972,9 triliun atau 56,1% dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2017 yang sebesar Rp 1.736,1 triliun.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko, Robert Pakpahan mengatakan, defisit Anggaran dalam APBN perubahan 2017 adalah 2,92% dari PDB atau meningkat dari 2,41%. Namun demikian, pemerintah memiliki outlook defisit tidak akan sampai 2,92%.
“Namun berdasarkan angka realisasi penerimaan dan belanja negara beberapa tahun terakhir pemerintah meyakini untuk realisasi defisit akan berkisar 2,67% dari PDB," kata Robert di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (29/8).
Sementara itu, sampai Agustus ini, menurut Robert, belanja negara sebesar Rp 1.198,3 triliun atau 56,2% dari target APBNP sebesar Rp 2.133,3 triliun.
Belanja ini meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp 695,7 triliun atau 50,9% dari target dan transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 502,6 triliun atau 65,6%.
Baca: Lapor Polisi, Pedagang Bakso Ini Mengaku Difitnah Kabar Hoax Gunakan Daging Celeng
Baca: Seperti Ini Alur Dugaan Aliran Duit Proyek e-KTP ke Setya Novanto Lewat Keponakannya
Dengan realisasi tersebut, maka defisit Anggaran mencapai Rp 224,4 triliun atau 1,65% dari produk domestik bruto (PDB).
Robert mengatakan, dengan outlook defisit fiskal 2,67% dari PDB, maka penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Bruto tahun ini mencapai Rp 712 triliun atau bertambah Rp 33 triliun dari APBN Induk 2017.
“Realisasi hingga 26 September ini sudah mencapai 82,93% dari target penerbitan gross Rp 712,9 triliun. Sisanya melalui lelang dalam mata uang rupiah plus satu ORI. Berdasarkan data, komitmen pertama ORI014 Rp 13,4 triliun. Lelang SUN masih ada 4 kali, dan lelang SBN masih ada 4 kali,” jelasnya.
Reporter: Ghina Ghaliya Quddus