Penjualan Mobil, Motor Perlahan Membaik, Cermati Saham Otomotif ala Bahana
Sehingga total penjualan mobil dalam kurun Januari - Agustus tercatat sebesar 715.291 unit atau naik 3,8% secara tahunan.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sebelum mengakhiri kuartal ketiga 2017, sejumlah sentimen positif mulai membayangi perekonomian Indonesia, mulai dari kenaikan harga komoditas yang konsisten hingga mulai pulihnya penjualan mobil dan motor secara industri, yang bisa menjadi indikator awal membaiknya daya beli masyarakat khususnya kelas menengah.
Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau yang disingkat Gaikindo memperlihatkan, pada bulan Agustus penjualan mobil tumbuh 5,6% dibanding periode yang sama tahun lalu, menjadi 96.461 unit.
Angka ini naik bila dibandingkan dengan pertumbuhan penjualan mobil pada Juli yang meningkat 4,3% menjadi 85.363 unit. Sehingga total penjualan mobil dalam kurun Januari - Agustus tercatat sebesar 715.291 unit atau naik 3,8% secara tahunan.
Sementara itu, data dari Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia atau yang disingkat AISI mencatat, penjualan motor pada akhir Agustus naik 5% dibanding periode yang sama tahun lalu, menjadi 554.923 unit.
Pada akhir Juli lalu, penjualan motor tercatat sebesar 538.176 unit, sehingga total penjualan motor dari Januari - Agustus tercatat sebesar 3,793 juta unit.
''Salah satu sektor yang diuntungkan setelah Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan pada Agustus dan September adalah sektor otomotif, karena kemampuan beli masyarakat kelas menengah yang pada umumnya membeli dengan menyicil cukup terbantu,'' kata Plt Kepala Riset dan Strategi Bahana Sekuritas Henry Wibowo dalam rilisnya, Minggu (1/10/2017).
Bahana memperkirakan hingga akhir tahun ini, penjualan mobil dan motor akan berada pada kisaran 3% - 5%. Pertumbuhan penjualan mobil diperkirakan akan lebih baik dibanding penjualan motor karena akibat reformasi di bidang energi yang telah dijalankan pemerintah sejak awal tahun, memukul daya beli masyarakat kelas bawah.
Langkah antisipasi yang dilakukan oleh BI dengan memotong bunga acuan BI 7-day Reserve Repo masing - masing 25 basis points dari 4,75% pada Juli menjadi 4,25% pada September akan menjadi penopang bagi pemulihan daya beli masyarakat kelas menengah - bawah.