Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ini Keputusan Pengelola Jalan Tol Bagi Para Penjaga Gardu Tol

Gerakan Non Tunai (GNT) atau transaksi dengan uang elektronik di gardu tol akan diterapkan 100 persen pada 31 Oktober 2017 mendatang.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Sanusi
zoom-in Ini Keputusan Pengelola Jalan Tol Bagi Para Penjaga Gardu Tol
Alex Suban/Alex Suban
Petugas menawarkan Kartu Pembayaran Elektronik, di Gerbang Tol Cililitan, Jakarta Timur, Sabtu (16/9/2017). Kartu itu dijual seharga Rp 50.000 dengan saldo Rp 40.000. (Warta Kota/Alex Suban) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerakan Non Tunai (GNT) atau transaksi dengan uang elektronik di gardu tol akan diterapkan 100 persen pada 31 Oktober 2017 mendatang.

Penerapan tersebut berlaku di seluruh ruas tol milik Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mulai dari Jasa Marga, Marga Mandalasakti, Lintas Marga Sedaya, Citra Marga Nusaphala Persada.

Lantas bagaimana nasib para penjaga tol di masing-masing BUJT tersebut?

Baca: Khofifah Berziarah ke Makam Bung Karno

Jasa Marga pun dengan tegas menyatakan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk para penjaga pintu tol.

Vice President Operation Management Jasa Marga Raddy R Lukman menyebutkan para penjaga tol akan dialihfungsikan di kantor cabang atau kantor pusat Jasa Marga, Jasa Marga juga akan memberikan pelatihan guna meningkatkan kompetensi para penjaga tol yang berkisar 1.300 orang.

"Tahap pertama 577 atau 600 bukan di-PHK ya tapi dialihfungsikan, pertama pasti mengisi juga yang sudah purnabakti dan misalnya dialihfungsikan ke pelayan lalu lintas ada di patroli rescue, gardu tol juga tetap dijaga," ucap Raddy saat menggelar konferensi pers di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta Timur, Minggu (15/10/2017).

Berita Rekomendasi

Sementara itu untuk para penjaga ruas tol Tangerang-Merak yang dioperatori PT Marga Mandalasakti juga akan dialihfungsikan.

Deputi Director Operation PT Marga Mandalasakti Adhi Resza menyebut para penjaga tol tetap dipekerjakan untuk ruas tol yang baru akan beroperasi.

"Kami tidak lakukan PHK, untuk kami akan dialihfungsikan, pengalihfungsian bisa kami lakukan dan memang kebutuhan di lapangan," ucap Adhi.

Kemudian untuk ruas tol Cipali yang dioperatori PT Lintas Marga Sedaya (LMS) disebutkan Justinus Wishnu selaku Legal and Corporate Service PT LMS tidak ada pemecatan karena tidak akan ada Gerbang Tol Otomatis (GTO) di ruas tersebut.

Walaupun dengan kartu tetap akan dilayani oleh petugas penjaga tol.

"Cipali tidak ada GTO, jadi pegawai kami akan tetap bertugas, pengalihan fungsi akan kita lakukan jika dirasa perlu," ucap Wishnu masih di kesempatan yang sama.

Lalu, PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) juga menerapkan sistem pengalihfungsian, dan tetap ada petugas juga yang dikerahkan untuk mengawasi gardu tol.

"Kami juga dari Citra Marga tanjung priok, tidak ada kebijakan PHK, semua kami pertahankan, kita alihfungsikan, tol elektronifikasi bukan tidak ada orang, masih ada untuk pengawasan fungsi," ungkap Sholahuddin, Kepala Departemen Komunikasi Korporat PT CMNP, Minggu (15/10/2017).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas