TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 650 miliar untuk penyediaan akses air minum. Dana tersebut diberikan 215 ribu Sambungan Rumah (SR) dari 212 kabupaten kota.

Direktur Jenderal Cipta Karya Sri Hartoyo menjelaskan dana hibah untuk mengatasi kekurangan capaian air minum di berbagai daerah.

Sri Hartoyo mengimbau pemda bisa meningkatkan komitmen dalam peningkatan akses air minum melalui dana hibah tersebut.

"Kami memberi kesempatan Pemda yang belum masuk program ini untuk ikut," ujar Sri Hartoyo di Jakarta, Selasa (24/10/2017).

Sri Hartoyo menyebut program dana hibah telah memberi dampak positif terhadap pengembangan sistem air minum.

Salah satu contohnya Sri Hartoyo menyebut jumlah pelanggan PDAM naik 60 sampai 80 persen berasal dari kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah. 

Baca: Sebut Empat Alasan Mengapa Cukai Rokok Harus Naik Menurut Sri Mulyani

Baca: Jambret dengan Modus Gunting Tas Ini Bonyok Digebuki Warga Sebelum Diringkus Polisi

"Ada penambahan pelanggan PDAM 80 persen," kata Sri Hartoyo.

Program Hibah Air Minum merupakan pengganti investasi yang dikeluarkan pemerintah daerah berupa penyertaan modal pemerintah daerah ke PDAM.

"Kami harap program ini mendukung percepatan, peningkatan kualitas sistem penyedia air minum dan mendukung kapasitas keuangan pemerintah daerah," ungkap Sri Hartoyo.