Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Demi Rp 2,5 Trilun, Perusahaan Emas Ini Garap Pasar Jawa Timur

Produsen perhiasan emas asal Jawa Barat, PT Hartadinanta Abadi Tbk mulai mengembangkan pasar di Jawa Timur (Jatim).

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Demi Rp 2,5 Trilun, Perusahaan Emas Ini Garap Pasar Jawa Timur
Surya
Sejumlah model memamerkan emas perhiasan produksi Hartadinata 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Produsen perhiasan emas asal Jawa Barat, PT Hartadinanta Abadi Tbk mulai mengembangkan pasar di Jawa Timur (Jatim).

Ekspansi pasar dilakukan dengan membuka outlet di Matahari Dept Store Tunjungan Plaza dan tampil di ajang pameran perhiasan Surabaya Jewellary Expo 2017.

"Pembukaan outlet di Matahari Dept Store pada 20 Oktober 2017 kemarin. Setelah itu mulai Kamis (26/10/2017), kami tampil di pameran Surabaya Jewellary Fair di Shangrila," kata Sandra Sunanto, Direktur Utama PT Hartadinanta Abadi Tbk, saat peluncuran "Hartadinanta Untuk Indonesia" di Surabaya, Rabu (25/10/2017).

 Baca: Gadis di Video Porno yang Viral di Sosmed Alumni Universitas Indonesia

Diakui Sandra, pasar perhiasan emas di Jatim cukup besar dan luas. Di tangan pasar retail yang melambat secara nasional, pasar Jatim masih memiliki potensi tumbuh lebih tinggi dari daerah lainnya.

Selain pasar, investor yang ingin membuka toko franchise retail Hartadinanta dengan brand ACC juga banyak.

"Salah satunya dari daerah Malang. Masih kami observasi lokasi dan potensinya, perlu waktu satu bulan, dan selanjutnya tiga bulan hingga mulai buka," jelas Sandra.

BERITA TERKAIT

Apalagi PT Hartadinanta Abadi sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan telah melakukan IPO. Karena itu upaya pengembangan produk dan jaringan usaha harus dilakukan.

Saat ini, produk produk emas perhiasan perusahaan ini masih 40 persen untuk pasar Jabar.

Sementara 60 persennya, terbagi di Jawa selain Jabar, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

"Pengembangan usaha ini juga untuk mencapai target pendapatan kami yang sampai akhir tahun bisa mencapai Rp 2,5 triliun," tambah Sandra.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas