Rizal Ramli: Tidak Mudah untuk Presiden Jokowi
Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengingatkan kepada pemerintahan Jokowi-JK yang menurutnya akan sangat sulit
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengingatkan kepada pemerintahan Jokowi-JK yang menurutnya akan sangat sulit bisa membangkitkan ekonomi.
Sebelumnya, saat menyampaikan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal RAPBN 2018 di DPR, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pemerintah mencanangkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,4 persen hingga 6,1 persen.
"Banyak yang bertanya kapan kelesuan ini berakhir? Prestasi Presiden Jokowi dalam bidang inftastruktur luar biasa. Tapi dengan kebijakan pengetatan (austerity), dan makro ekonomi yg sangat konservatif, serta prioritas nomor satu bayar utang, sulit bangkit dalam 2 tahun ini," ungkap Rizal, Kamis (26/7/2017)l
Rizal kemudian mengingatkan, tidak mudah bagi Presiden Jokowi meski banyak tekanan dan konsolidasi politik berjalan baik
"Tidak mudah utk Pres Jokowi. Walaupun banyak blowback (tekanan balik), tapi konsolidasi politik nyaris selesai. Namun stagnasi ekonomi akan berlanjut. Apakah konservatisme akan dipertahankan, hanya untuk sekedar melindungi status quo penuh vested-interest dan pembawa agenda asing?" kata Rizal.
"Atau akankah membalikkan keadaan, kembali meluruskan dan menegakkan Trisakti dan Nawacita? Bukan pilihan mudah," lanjutnya.
Menurutnya, tantangan baru memerlukan jawaban innovatif. Pembuat utang kronik, dengan bunga super tinggi, katanya lagi, tidak mungkin jadi bagian dari solusi
"Mentri yamg hanya sibuk jadi Chaperone, Lady-in-waiting, manager kampanye terselubung, ditolak DPR dua tahun (World Record!) membuat banyak BUMN merugi,kok terus dipertahankan?" sindir Rizal Ramli.