Meikarta Disebut Menteri Luhut Berpotensi Jadi Kawasan Ekonomi Khusus
Luhut mengapresiasi langkah Lippo Group yang telah berinvestasi untuk mendirikan kota baru Meikarta.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lippo Group melakukan penutupan atas (topping off) bangunan dua tower pertama di Kawasan Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Minggu (29/10/2017).
Dalam kesempatan tersebut hadir Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, CEO Lippo Group James Riady, Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya, Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie, dan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaiatan.
Luhut mengapresiasi langkah Lippo Group yang telah berinvestasi untuk mendirikan kota baru Meikarta.
"Kita inginkan Jakarta dan Bandung harus terintegrasi, bukan hanya hari ini, tapi juga ke depannya," ujar Luhut.
Baca: Keluarga Gelar Tahlilan Setelah Ayah Hendrik Kerasukan Sambil Teriak Panas
Luhut menambahkan, saat ini pemerintah tengah fokus membuat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan tiga di antaranya dinyatakan sukses.
Sebagaimana diketahui, KEK dibentuk guna mendorong laju pertumbuhan ekonomi serta sebagai katalis reformasi ekonomi.
"Kita berbalik berpikir, sepanjang memenuhi kriteria, akan perhatikan, kita akan mengkaji Meikarta, apakah koridor ini bisa dijadikan integrated industry," tambahnya.
Baca: Jumlah Jenazah 47 Tapi yang Melapor Kehilangan Anggota Keluarganya Sudah 50 Orang
Meikarta berlokasi di koridor Jakarta dan Bandung. Tercatat, saat ini 60 persen ekonomi nasional berada di kawasan Jabodetabek dan Bandung.
Di kawasan ini juga menjadi pusat keseluruhan industri nasional berbagai sektor, seperti kendaraan, alat rumah tangga hingga elektronik.