Mantan Menteri ESDM Tak Setuju Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Dibangun
"Orang bilang aku mau nuklir, tapi aku tidak mau nuklir di bangun di pekarangan rumahku. That's always like that,"
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro telah mengidentifikasi berbagai elemen dalam hal ini energi fosil, non-fosil, energi baru dan terbarukan.
Hal ini dilakukan menggunakan analisa SWOT (strength, weakness, opportunities and threat).
Baca: Kisah Menteri Jonan Beli Motor Listrik
Dalam penjelasannya Purnomo menyebut masyarakat tidak bisa menerima pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang kebijakan energi nasional.
"PLTN merupakan alternatif terakhir sumber energi sehingga pemerintah dan DPR perlu meninjau kembali pembangunan PLTN dan mengedepankan pemanfaatan energi terbarukan lainnya” ujar Purnomo dalam seminar dengan tema Optimalisasi Pengelolaan Energi Fosil dan Non Fosil di Indonesia, Minggu (29/10/2017).
Baca: Status Gunung Agung Turun Menjadi Siaga
Menurut Purnomo keamanan negara lebih penting daripada untuk membangun pembangkit listrik.
Namun, terkait PLTN, Purnomo mengakui masih terjadi banyak perdebatan.
"Orang bilang aku mau nuklir, tapi aku tidak mau nuklir di bangun di pekarangan rumahku. That's always like that," ungkap Purnomo.
Purnomo pun bercerita tentang mantan Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo yang dapat protes keras dari warga saat sosialisasi PLTN di Gunung Muria.
Baca: Radius Bahaya Gunung Agung Berkurang
“Bapak, saya hampir di bunuh di Gunung Muria karena melakukan sosialisasi dari pembangunan pembangkit listrik gunung muria” cerita Purnomo mengutip perkataan Evita.
Purnomo menambahkan daripada membahas PLTN, mantan Menteri ESDM di 2008 lebih memilih energi baru terbarukan (EBT).
Baca: Tak Bahas Soal Reklamasi Saat Bertemu Jokowi dan Jusuf Kalla, Sandiaga Uno Beberkan Isi Pertemuan
Pasalnya sangat mudah didapatkan di Indonesia yang mempunyai iklim tropis.
"Hidup di negara beriklim tropis dengan energi matahari yang cukup berlimpah dapat dimanfaatkan untuk pengembangan energi terbarukan," kata Prunomo.